Bentrok Israel dan Palestina Memanas sejak Netanyahu Menang Pemilu, Remaja 18 Tahun Ditembak Mati -->

Iklan Atas

Bentrok Israel dan Palestina Memanas sejak Netanyahu Menang Pemilu, Remaja 18 Tahun Ditembak Mati

Minggu, 06 November 2022

Bentrokan pasukan Israel dengan warga Palestina semakin sengit sejak Benjamin Netanyahu memenangkan pemilu 


RAMALLAH  - Bentrokan antara warga Palestina dengan pasukan keamanan Israel semakin meningkat. Dalam insiden terbaru tentara Israel menembak mati seorang remaja Palestina berusia 18 tahun di Tepi Barat pada Sabtu kemarin.


Militer Israel mengonfirmasi pasukannya melepaskan tembakan ke sekumpulan warga Palestina yang melempar batu ke kendaraan personel mereka.


Sementara itu Kementerian Kesehatan Palestina mengungkap identitas korban sebagai Musab Mohammad Nafal. Dia meninggal akibat luka tembak saat dirawat di Palestine Medical Complex di Kota Ramallah. Selain Nafal ada seorang remaja lagi yang kritis juga akibat ditembak tentara Zionis di tempat berbeda.


Kekerasan di Tepi Barat sebenarnya sudah terjadi sejak beberapa bulan lalu, dipicu perampasan tanah oleh pemerintahan Zionis di berbagai lokasi termasuk Yerusalem Timur. Sejak itu pula muncul perlawanan dengan menyerang pasukan Israel. Serangan itu direspons dengan penggerebekan dan serangan ke permukiman-permukiman Palestina.


Kondisi semakin parah sejak beberapa hari terakhir menyusul kemenangan Benjamin Netanyahu dari kelompok sayap kanan dalam pemilu Israel. Pada Kamis lalu, pasukan Israel menembak mati empat warga Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem.


Meningkatnya eskalasi di Tepi Barat serta di wilayah-wilayah Israel juga yang menjadi pemicu kemenangan Netanyahu dalam pemilu.


Sementara itu Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken mengungkapkan keprihatinan atas meningkatnya kekerasan. Dia berbincang dengan Perdana Menteri Israel Yair Lapid serta Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Jumat lalu.


Dalam percakapan dengan keduanya, Blinken meminta pihak berwenang Israel dan Palestina memulai de-eskalasi situasi di Tepi Barat.


"Menlu menggarisbawahi keprihatinannya yang mendalam atas situasi di Tepi Barat, termasuk meningkatnya ketegangan, kekerasan, dan hilangnya nyawa warga Palestina dan Israel, serta menekankan perlunya semua pihak segera meredakan situasi," bunyi pernyataan Departemen Luar Negeri AS.


Dalam percakapan dengan Abbas, Blinken membahas upaya meningkatkan kualitas hidup warga Palestina serta memperkuat keamanan dan kebebasan mereka.


Kantor Komisioner Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia mengungkap, sepanjang 2022, pasukan keamanan Israel telah membunuh 118 warga Palestina di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur. Para korban termasuk 26 anak-anak dan lima perempuan. Sementara itu, warga Palestina menewaskan empat anggota pasukan keamanan Israel serta seorang penjaga pemukiman Yahudi di Tepi Barat. (*)