Butuh Uang Banyak untuk Beli Senjata, Jepang Bakal Naikkan Pajak Rokok dan UKM -->

Iklan Atas

Butuh Uang Banyak untuk Beli Senjata, Jepang Bakal Naikkan Pajak Rokok dan UKM

Senin, 12 Desember 2022

Jepang menaikkan anggaran pertahanan sehingga terpaksa menaikkan pajak.



MOSKOW - Jepang akan terus menambah anggaran pertahanan pada tahun fiskal 2023 dan mungkin seterusnya. Ini sebagai respons akan meningkatnya potensi ancaman keamanan di kawasan, seperti terhadap China, Korea Utara, bahkan Rusia.  Ditargetkan, anggaran pertahanan tahunan Jepang sudah mencapai 2 persen dari GDP pada tahun fiskal 2027. Jika ditotal, Jepang mengalokasikan 43 triliun yen untuk anggaran pertahanan selama 5 tahun ke depan.


Sementara itu untuk tahun fiskal yang berakhir pada Maret 2023, Jepang mengalokasikan dana 5,4 triliun yen untuk belanja pertahanan.  Kementerian Pertahanan Jepang dilaporkan akan menaikkan kembali anggaran pertahanan untuk tahun fiskal berikutnya yang dimulai pada April 2023 menjadi 5,595 triliun yen atau sekitar Rp639 triliun, rekor tertinggi bagi negara itu. Namun itu diyakini bukan puncaknya, para ahli menyebut anggaran akan dinaikkan lagi sampai mendekati 6,5 triliun yen pada tahun fiskal berikutnya, sebagaimana dikutip iNews.id.


Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan, untuk mencapai target penambahan anggaran tersebut butuh 1 triliun yen.  Untuk mewujudkannya, langkah yang dilakukan Negeri Matahari Terbit adalah menaikkan pajak. Partai berkuasa Jepang, Partai Demokratik Liberal (LDP), mengusulkan kenaikan pajak di beberapa sektor, termasuk produk tembakau yang tak dibakar atau rokok tanpa asap.


Seorang pejabat senior dari komisi pajak LDP mengatakan, selain produk rokok tanpa asap, partainya sedang mendalami rencana menaikkan pajak perusahaan besar serta usaha kecil dan menengah (UKM). Seorang sumber mengatakan kepada kantor berita Jepang, 800 miliar yen ditargetkan didapat dari menaikkan pajak perusahaan besar dan menengah serta sisanya, sekitar 200 miliar yen, dari tembakau.(*)