Heboh Warga Cikarang Temukan Ular Piton 4,5 Meter Berbobot 48 Kg, 1 Warga Luka Digigit -->

Iklan Atas

Heboh Warga Cikarang Temukan Ular Piton 4,5 Meter Berbobot 48 Kg, 1 Warga Luka Digigit

Senin, 26 Desember 2022

 

Warga Perumahan Wahana, Desa Sukadami, Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi ramai-ramai menangkap ular piton dengan bobot hingga 48 kg.




BEKASI - Ular piton dengan berat mencapai 48 kilogram dan panjang 4,5 cm menghebohkan warga di Perumahan Wahana, Desa Sukadami, Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi pada Minggu (25/12/2022). Satu warga tergigit saat berusaha menangkap ular itu.


Dede Riskandar (41), salah satu warga mengungkapkan ular jenis pembelit familia Pythonidae pertama kali ditemukan oleh salah satu warga yang sedang memotong rumput. Ular ditemukan melingkar di balik rerumputan, sebagaimana dikutip iNews.id.


"Ada warga lagi motong rumput, saat motongin rumput itu terkena badan dari ular itu. Pas dibuka dalam rumput itu benar ternyata ular lagi melingkar bobotnya 48 kg, dan panjang itu sekitar 4,5 meter," ujar Dede, Minggu (25/12/2022).


Warga secara bersama-sama berusaha menangkap ular tersebut untuk dievakuasi. Kuatnya tenaga serta buasnya ular piton, membuat sejumlah warga sempat kewalahan dalam upaya penangkapan. Bahkan seorang warga harus dilarikan ke rumah sakit terdekat akibat terkena gigitan ular liar tersebut.


"Ada satu warga yang terluka tergigit oleh ular di tangannya saat kita lagi evakuasi. Dia langsung dibawa ke rumah sakit dan alhamdulillah sekarang sudah ada penanganan," ucapnya.


Setelah hampir lebih dari setengah jam, akhirnya warga berhasil mengamankan hewan liar yang kerap meresahkan warga itu.


"Kesulitan di saat mengevakuasi menangkap kepalanya, karena lilitannya dan tenaga ular yang cukup kuat," ucapnya.


Sebelumnya juga di awal musim hujan, warga sempat melihat seekor ular jenis yang sama berada di aliran sungai tak jauh dari perumahan. Tapi kata Dede ukuran tubuhnya lebih kecil dari yang berhasil ditangkap warga saat ini.


"Sebelumnya kami malah mencari ular yang lebih kecil sebelumnya terlihat waktu hujan di Kali Cikadu. Yang kami cari sebenarnya itu tapi yang berhasil ditemukan yang lebih besar," tuturnya.


Diduga, keberadaan ular di tengah permukiman warga itu terbawa oleh banjir yang sebelumnya terjadi di wilayah tersebut. Sehingga ular membuat sarang di daerah yang lebih tinggi.


Saat ini ular tersebut diamankan oleh warga untuk dikarantina sebelum dilepasliarkan ke habitatnya yang jauh dari permukiman warga. (*)