![]() |
. |
Padang, fajarsumbar.com - Universitas Andalas menunjukkan keseriusan dalam menanggapi perilaku menyimpang yang beresiko menyebarkan penyakit HIV-AIDS, dengan melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka peringatan Hari AIDS Sedunia di Ruang Sidang Senat Rektorat Lantai 4 Kampus Limau Manis, Jumat (16/12/2022).
Pada kegiatan ini, dilakukan pembahasan dalam mengenai Perilaku Menyimpang Seks dan HIV-AIDS yang ditinjau dari berbagai aspek dan dipaparkan oleh pakarnya masing-masing, mulai dari medis (Dr. dr. Raveinal, Sp.PD-KAI), aspek budaya (Musra Dahrizal Rajo Mangkuto), aspek hukum (Prof. Dr. Aswirman, MA), hingga psikologi (Nila Anggrainy, M.Psi. Psikolog).
Dr. dr. Arina Widya Murni, Sp.PD-K.Psi, FINASIM selaku ketua panitia pelaksana kegiatan ini menyebut, kajian strategis yang dibungkus dalam FGD ini diharapkan dapat menelurkan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencegah peningkatan kasus ini di internal kampus, yang disinergikan bersama oleh berbagai pihak di kampus.
“Jika diperkenankan oleh pimpinan, kita bisa membuat tim khusus yang membahas mengenai masalah ini, dimana Rumah Sakit Universitas Andalas sendiri saat ini sudah punya layanan terpadu HIV, dan kita merasa perlu bersama-sama dengan berbagai pihak lain di kampus untuk bersinergi dalam mendukung program pengendalian perilaku menyimpang dan HIV-AIDS,” ujarnya yang juga merupakan Direktur Medik dan Keperawatan Rumah Sakit Universitas Andalas.
Wakil Rektor I Prof. Mansyurdin, MS menganggap masalah terkait perilaku menyimpang yang beresiko pada penularan HIV merupakan hal yang urgent bagi Universitas Andalas. Medical check up yang diwajibkan bagi setiap mahasiswa baru menemukan kasus terdeteksi mengidap HIV. Prof. Mansyur berharap, melalui FGD ini, dapat ditemukan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penanganan kasus tersebut.
“Karena ada isu mahasiswa yang mengidap HIV disuruh istirahat, disuruh berhenti, padahal secara hukum tidak boleh seperti itu. Harapannya, kesimpulan dari kegiatan ini dapat ditindaklanjuti. Kita siap membantu dan mengawal bagaimana terbentuk sistem, yang nantinya ada regulasi, organ, serta komitmen menyelesaikan masalah yang ada,” tambahnya.
Di tempat yang sama Wakil Rektor III (Bidang Sumber Daya Manusia dan Teknologi Informasi) Unand Insannul Kamil, M. Eng., Ph.D, IPM, ASEAN Eng mengatakan, komunitas yang berkunjung ke Unand setiap hari, lebih
kurang 35.000 orang terdiri dari dosen, tenaga pendidik dan mahasiswa. Ini merupakan komunitas yang cukup besar dengan berbagai problematika yang terjadi.
Berdasarkan pemberitaan, bahwa masalah HIV-AIDS tidak hanya masalah kesehatan yang bisa diselesaikan secara medis, namun telah meluas menjadi masalah sosial dan budaya.
Ia membenarkan, perilaku menyimpang ini memang berkaitan dengan penyakit, tetapi tidak lagi menjadi ranah kesehatan, namun telah meluas dan beriteraksi langsung dengan ranah sodial dan budaya.
"Melalui kegiatan FGD HIV/AIDS ini, bisa memberikan suatu pokok- pokok pikiran yang berkaitan dengan perilaku menyimpang dalam rangka, Hari HIV/AIDS se Dunia," harap Insannul.
Disela kegiatan FGD tersebut, juga dilakukan Penandatanganan Pakta Integritas Kesepakatan dan Persetujuan untuk mendukung Pencegahan Prilaku Menyimpang sebagai Penyebab Penularan HIV-AIDS.
Kegiatan FGD tersebut, juga diikuti oleh Rektor Unand Prof. Dr. Yuliandri. SH. MH secara online, kemudian secara offline turut hadir SATGAS PPKS perwakilan mahasiswa yang dihadiri oleh Presiden BEM-KM Universitas Andalas beserta jajaran, yang turut menyampaikan aspirasi dan pemikiran mengenai permasalahan yang terjadi, serta kontribusi BEM dalam menanggapi kasus penyimpangan. ( * )