Jelang Perayaan Imlek 2023, Perajin Lampion Kebanjiran Pesanan -->

Iklan Atas

Jelang Perayaan Imlek 2023, Perajin Lampion Kebanjiran Pesanan

Rabu, 11 Januari 2023

Bisnis lampion usai PPKM dicabut.



MALANG - Dua pria terlihat sibuk mengerjakan lampion berwarna merah dengan lebar dua meter menjelang peringatan Imlek 2023.


Pekerja ini terus mengerjakan pesanan pelanggan dari kawasan Tidar, Malang pada H-11 hari menjelang Imlek.


Satu pekerja tengah sibuk menyelesaikan lampion dengan mengelem beberapa bagian. Sedangkan pekerja lain masih merakit rotan hingga terbentuk lampion di ruangan berbeda.


Tampak keduanya dengan ulet dan cekatan mengerjakan pesanan lampion,sebagaimana dikutip Okezone.com.


Diketahui, perajin lampion di Kampung Lampion Jodipan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang ini memang mulai kebanjiran pesanan semenjak pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).


Perajin lampion Malang Ahmad Syamsuddin mengatakan, pencabutan PPKM membuat pesanan lampionnya naik 30 - 40% menjelang perayaan Imlek 2023 ini.


Bahkan saat ini pesanan datang dari beragam daerah mulai dari Malang raya hingga Jakarta, Yogyakarta, hingga luar negeri, sejak November 2022 atau dua bulan sebelum Imlek di tahun 2023 ini.


"Alhamdulillah tahun ini sudah mulai membaik, ada kenaikan pesanan. Ini berbeda dengan kondisi dua tahun lalu pada saat ada PPKM. Kalau sekarang kenaikan sekitar 30-40%," ungkap Syamsuddin, ditemui MPI pada Rabu (11/1/2023).


Menurutnya, kendati ada tren peningkatan pemesanan saat ini, namun angkanya tak sesignifikan ketika sebelum Covid-19 melanda Indonesia.


Sebelum Covid-19 misalnya, dia bisa mengerjakan puluhan ribu pesanan lampion, tetapi kini ia hanya dapat mengerjakan 5.000 - 6.000 unit lampion.


Masing-masing lampion dikerjakan dalam waktu bervariasi, mulai seminggu hingga paling sulit lampion berjenis karakter yang memakan waktu lama, dengan mengerahkan setidaknya 17 pekerja dari para warga sekitar Kampung Lampion Jodipan.


"Pengerjaannya beragam, tapi yang karakter itu satu minggu, untuk yang karakter itu pesanan dari Jakarta, untuk di pusat perbelanjaan. Untuk karakter itu pengerjaannya satu minggu. Untuk karakter perlu waktu lama," ucapnya.


Harga satuan varian lampion pun bervariasi mulai dari Rp25 ribu hingga Rp5 juta tergantung diameter ukuran dan kerumitan pengerjaan lampion.


Khusus untuk Imlek tahun ini karena memasuki shio kelinci maka bentuk kelinci menjadi yang banyak dipesan dengan warna yang mendominasi merah dan putih.


"Harga satuan mulai Rp25 ribu sampai Rp5 juta, tapi menyesuaikan ukurannya. Harga Rp60 ribu per unit diameter 50 sentimeter, untuk diameter 30 sentimeter, harga Rp 40 ribu. Harga dari diameter terkecil itu naik Rp10 ribu. Paling kecil ukuran 20 sentimeter, hingga 2-3 meter. Tahun ini banyak pesanan mulai ukuran 20-50 sentimeter, untuk permintaan lokal," jelasnya.


Sementara untuk harga pemesanan ke luar negeri, pria berusia 34 tahun mengaku ada perbedaan. Pemesanan lampion ke Italia misalnya, dia membanderol satu unitnya seharga Rp90 ribu dengan pemesanan minimal 2.000 sampai 3.500 unit.


"Yang ke Italia itu harga satuannya Rp90 ribu, minimal pesanan minimal 2.000 sampai 3.500 unit. Untuk pesanan sekarang kurang lebih 6.000 unit," tuturnya.


Dia berharap seiring dicabutnya PPKM sejak akhir Desember 2022 lalu, bisa meningkatkan pesanan lampion ke jumlah yang normal seperti saat sebelum pandemi Covid-19.


"Dengan dicabutnya PPKM ini kami bisa mendapatkan pesanan lagi supaya normal seperti dulu," tandasnya.(*)