Psikolog UGM Sebut Lato-Lato Bisa Kurangi Ketergantungan Anak pada Ponsel -->

Iklan Atas

Psikolog UGM Sebut Lato-Lato Bisa Kurangi Ketergantungan Anak pada Ponsel

Rabu, 11 Januari 2023

 

Psikolog UGM sebut permainan lato-lato ada sisi positifnya, salah satunya kurangi ketergantungan anak pada ponsel.



YOGYAKARTA  - Psikolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Prof Koentjoro menyebut permainan lato-lato yang tengah tren belakangan ini memiliki sisi positif. Salah satunya bisa mengurangi ketergantungan anak pada ponsel atau gawai. Untuk itu dirinya meminta sekolah memfasilitasi siswa terkait hobi bermain lato-lato secara aman. "Bukan sekadar melarang karena berbahaya atau membiarkan saja," ujar Koentjoro dalam keterangan tertulisnya. 


Guru Besar Fakultas Psikologi UGM itu mengatakan sekolah bisa menjadi fasilitator bagi anak dalam menyalurkan hobi bermain lato-lato, misalnya dengan menyelenggarakan lomba lato-lato,sebagaimana dikutip iNews.id.


"Cara ini tidak hanya sebagai sarana menampung hobi anak, tetapi juga mengajarkan bagaimana bermain secara jujur dan sportif," ujarnya


Sekolah juga memiliki peran untuk memberikan pengertian pada siswa terkait aturan dan cara bermain lato-lato yang aman dan tidak mengganggu lingkungan. "Anak-anak diingatkan bahaya lato-lato bagi diri sendiri dan orang lain serta kapan bisa bermain biar peka terhadap lingkungan," ujarnya.


Prof Koentjoro mengatakan, permainan lato-lato sejatinya memiliki sisi positif yakni mengurangi ketergantungan anak pada gawai. "Segi positifnya ketergantungan anak pada handphone jadi berkurang. Dulunya waktu untuk main handphone sekarang ke lato-lato," ujarnya.


Selain itu melalui permainan lato-lato anak-anak dapat berlatih konsentrasi, ketangkasan fisik, kepercayaan diri, sosialisasi, dan lainnya. "Lato-lato ini bisa menjadi sarana anak berolahraga, belajar konsentrasi secara murah," ucapnya.  Menurutnyaperan orang tua juga krusial dalam memberikan pemahaman kepada anak-anak terkait cara, aturan, hingga bahaya dari setiap permainan yang dimainkan termasuk lato-lato. 


"Peran orang tua harus ada, bermain dengan aman harus diajarkan kepada anak. Aturan kapan main juga dijelaskan seperti saat memakai handphone, agar tidak mengganggu lingkungan," ujar Prof Koentjoro.(*)