![]() |
Dedi Ardona memberikan dana hibah Rp10 juta kepada pengurus Masjid Taqwa Desa Kubang Tangah. |
Sawahlunto, fajarsumbar.com - Warga Desa Kubang Tangah, Kecamatan Lembah Segar, Kota Sawahlunto mengeluhkan persoalan yang bertahun-tahun belum dituntaskan oleh pemerintah daerah terkait pasokan air bersih yang dikelola PDAM, penerangan jalan, kabel-kabel yang tidak pada tempatnya dan kurang terpelihara, jaringan internet hingga pembangunan jalan yang sangat beresiko bagi keselamatan penduduk sekitar.
Hal ini diungkapkan warga Desa Kubang Tangah saat kunjungan Tim XXVI Safari Ramadhan Pemko Sawahlunto menyambangi Masjid Taqwa Dusun Batu Tajam pada Ramadhan ke-empat, 26/3/2023 malam, usai salat Tarawih dan Witir sekaligus memberikan dana hibah senilai Rp10 juta kepada pengurus masjid dan kain sarung untuk imam dan gharim.
Tim terdiri dari Ketua Drs Dedi Ardona M.Si (Kaban Penanggulangan Bencana Daerah), Sekretaris Ns. Sastra Tri Putra S.Kep (Kasi Kesiapsiagaan Bidang Pencegahan BPBD), Anggota Tri Samputri SSTP, MM (Kabid Pemberdayaan Desa Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Perlindungan Anak) dan Yufinarti Fatma SE Kabid Kesatuan Bangsa Bakesbangpol serta Mubaligh Mahya Katib Mangkuto hingga Melvi Yendri tim BPBD.
Kades Kubang Tangah, Rice, mengucapkan terimakasih atas kedatangan Tim XXVI Safari Ramadhan Kota Sawahlunto dan disampaikannya bahwa program kota dan desa itu sama. Ia mengimbau kepada masyarakat untuk menyampaikan kritik dan saran melalui Tim XXVI Safari Ramadhan yang mewakili pemerintahan Kota Sawahlunto.
Pada kesempatan itu, warga Desa Kubang Tangah menyampaikan unek-uneknya kepada pemerintah daerah pada sesi tanya jawab. Pertama, pengurus Masjid Taqwa David atau biasa disapa Dedet mengucapkan terimakasih atas kedatangan tim untuk dapat menjalin silaturahmi. Ia mempertanyakan dalam tim yang datang, kenapa tidak dilibatkan anggota DPRD dapil setempat?
"Maksudnya saya begini pak, semestinya pemerintah kota melibatkan anggota DPRD untuk datang bersama tim agar aspirasi kami dapat ditampung oleh perwakilan kami di DPRD. Banyak keluhan-keluhan kami para jama'ah untuk disampaikan atau memang anggota dewan memang tak mau masuk ke masjid kami ini. Kami juga ingin mengejar ketertinggalan desa kami seperti lampu jalan dan lain sebagainya, itu yang kami harapkan pak," ungkapnya.
Pertanyaan kembali datang dari jama'ah masjid, Ardismon, ia menyampaikan saran atau masukan terkait pembangunan pelebaran jalan di Desa Kubang Tangah. "Itu biasanya ada kajian dari Dinas PUPR bersama dengan BPBD mengingat bencana. Jadi, saya berterima kasih kepada pemerintah kota yang telah membangun pelebaran jalan. Hal yang kami sayangkan, tidak ada pengkajian bersama BPBD," sebutnya.
Disampaikan Ardismon terkait pembangunan pelebaran jalan, masyarakat tidak menyalahkan perencanaan. Tapi apakah ada dilibatkan pihak BPBD terkait terjadinya bencana. "Jangan nanti, pelebaran jalan selesai, bencana tiba. Ini sangat disayangkan sekali pak, tidak ada pengkajian terhadap bencana dikemudian hari. Tolong nanti pak, pembukaan jalan berikutnya, perhatikan dampak bencana yang akan datang," sambungnya kemudian.
Tak mau ketinggalan, jama'ah ibu-ibu, saudari Evi juga mempersoalkan terkait lampu jalan yang sudah bertahun-tahun tak hidup, ditambah dengan jaringan internet yang tidak memadai serta kabel-kabel yang tidak pada tempatnya, bahkan jatuh dan kurang terpelihara hingga pasokan air PDAM yang sering terkendala.
"Anak-anak sekolah kami, agak ketakutan jika pulang lewat jam 9 malam. Apalagi pada masa ujian, mereka mengerjakan tugas di perpustakaan, lampu jalan tak hidup, hal ini sangat menghantui bagi kami pak. Anak-anak sekolah juga membutuhkan internet untuk mengerjakan tugas sekolahnya pak. Jadi, mohon perhatikan kami disini pak," keluhnya.
Sementara itu, Niyen juga menyarankan kepada pemerintah daerah terkait beasiswa yang diberikan kepada mahasiswa yang memiliki IPK 3,1 keatas, agar dapat disamakan bagi mahasiswa yang kuliah di Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dan Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
Ketua Tim XXVI Safari Ramadhan Pemko Sawahlunto, Dedi Ardona menyampaikan kepada jama'ah, bahwa Kubang Tangah merupakan desa yang terbaik di Sumatera Barat. Dedi Ardona juga mengatakan pencapaian program-progam pemerintah yang terlaksana sejak tahun 2019 hingga 2023. "InsyaAllah, pembangunan pada 2023 ini akan terus dilakukan," imbuhnya.
Selain memberikan jawaban kepada masyarakat Desa Kubang Tangah, Dedi Ardona juga mengimbau kepada masyarakat, pada masa musim penghujan ini agar waspada dan menjaga agar tidak terjadinya bencana. "Riol-riol yang tersumbat agar dibersihkan secara gotong royong. Lebih elok mencegah daripada mengobati," sambungnya.
Selanjutnya, kritik dan saran yang disampaikan oleh masyarakat Desa Kubang Tangah agar dapat dijadikan catatan bagi pemerintah daerah Kota Sawahlunto untuk segera ditindaklanjuti kedepannya. Turut hadir dalam kegiatan, Brigadir Yudha Bhabinkamtibmas Desa Kubang Tangah, Unsur LPM, BPD, Tokoh Masyarakat, Niniak Mamak, Cadiak Pandai, Bundo Kanduang dan Pemuda Pemudi Paga Nagari. (ton)