Terjadi Perubahan Morfologi Kubah Lava Barat Gunung Merapi, Ini Penjelasan BPPTKG -->

Iklan Atas

Terjadi Perubahan Morfologi Kubah Lava Barat Gunung Merapi, Ini Penjelasan BPPTKG

Selasa, 11 April 2023

Gunung Merapi



Yogyakarta- Balai Penelitian dan Pengembangan Tehnologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat adanya perubahan morfolagi kubah barat daya Gunung Merapi. Perubahan terjadi akibat adanya guguran dan awanpanas guguran dalam sepekan 31 Maret-6 April 2023.


"Untuk kubah tengah tidak ada perubahan yang signifikan," kata Kepala BPPTKG, Agus Budi Santosa, Selasa (11/4/2023).


Agus menyebut cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi hingga siang hari, sedangkan sore hingga malam hari berkabut. Asap berwarna putih, ketebalan tipis hingga tebal, tekanan lemah hingga sedang dan tinggi 200 m teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Ngepos pada tanggal 5 April 2023 pukul 08.30 WIB,sebagaimana dikutip Okezone.com


Pada minggu kemarin terjadi 1 kali awanpanas guguran ke arah barat daya (hulu Kali Bebeng) dengan jarak luncur 1.100 m. Guguran lava teramati sebanyak 79 kali ke arah barat daya (hulu Kali Bebeng dan Boyong) dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter.


"Suara guguran terdengar 1 kali dari pos Babadan dengan intensitas sedang,"ujar dia.


Dia memaparkan, dalam minggu ini kegempaan Gunung Merapi tercatat 1 kali gempa Awanpanas Guguran (APG), 1 kali gempa Vulkanik Dalam (VTA), 6 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 64 kali gempa Fase Banyak (MP), 563 kali gempa Guguran (RF), dan 11 kali gempa Tektonik (TT).


Kegempaan pada minggu ini lebih rendah dibandingkan minggu lalu, namun masih dalam intensitas yang cukup tinggi. Pemantauan Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada minggu ini menunjukkan pemendekan jarak tunjam sebesar 0,03 cm/hari.


Aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat “SIAGA”. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan–barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.


"Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak,"tambahnya.(*)