Hari ke-2 KTT ASEAN, Ini Pesan Presiden Jokowi soal Konflik Myanmar -->

Iklan Atas

Hari ke-2 KTT ASEAN, Ini Pesan Presiden Jokowi soal Konflik Myanmar

Kamis, 11 Mei 2023

Presiden Jokowi mengingatkan soal implementasi 5 Poin Konsensus konflik Myanmar saat memimpin retreat KTT ASEAN 2023



Labuan Bajo- Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin sesi retreat pada hari kedua KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo, NTT, Kamis (11/5/2023). Pertemuan tersebut membahas dua isu penting, yakni tinjauan atas penerapan 5 Poin Konsensus konflik Myanmar dan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP). 


Presiden Jokowi menegaskan, Indonesia, selaku pemimpin ASEAN tahun ini, terus mendorong langkah maju dari implementasi 5 Poin Konsensus. Konsensus ini disepakati dalam pertemuan darurat ASEAN di Jakarta pada April 2021 yang juga dihadiri pemimpin junta Myanmar, Min Aung Hlaing.


“Saya harus berterus terang bahwa implementasi Five-Point Consensus belum ada kemajuan yang signifikan, sehingga diperlukan kesatuan ASEAN untuk merumuskan langkah-langkah ke depan,” kata Presiden Jokowi, seperti dikutip dalam keterangan Setkab, sebagaimana dikutip iNews.id.


Presiden menyerukan kembali dialog sekaligus penghentian kekerasan di Myanmar. Di samping itu, Indonesia juga terus berupaya memfasilitasi bantuan kemanusiaan untuk masyarakat di Myanmar.


“Melalui engagements dengan berbagai pihak, mendorong terciptanya dialog yang inklusif, kemudian menyerukan penghentian kekerasan, dan memfasilitasi penyelesaian lewat Joint Needs Assessment melalui AHA Centre dan juga menyalurkan bantuan kemanusiaan,” ujarnya. Lebih lanjut Presiden berharap isu Myanmar tidak menghambat percepatan pembangunan komunitas ASEAN.


“Yang ingin saya pastikan adalah bahwa isu Myanmar tidak boleh menghambat percepatan pembangunan komunitas ASEAN karena pembangunan komunitas ini adalah yang ditunggu oleh masyarakat ASEAN,” tuturnya. Selanjutnya, terkait implementasi AIOP, Presiden Jokowi menekankan perlunya kerja sama konkret dan inklusif untuk mengurangi ketegangan di Indo-Pasifik. 


“Salah satunya dapat melalui ASEAN Indo-Pacific Infrastructure Forum (AIPIF) sebagai platform kerja sama konkret bersama negara mitra,” kata Presiden.(*)