Gas elpiji 3 kg |
Padang Panjang, fajarsumbar.com - Meski Pemko Padang Panjang sudah melakukan operasi pasar (OP), harga gas elpiji 3 Kg di tingkat pengecer masih jauh di atas harga eceran tertinggi (HET) bahkan ada yang menjual Rp32.000/tabung.
Tidak perlu jauh-jauh mengambil sampel, hasil penelusuran fajarsumbar. com, Selasa (20/6) di sebuah warung pengecer samping kantor walikota di Kelurahan Silaing bawah, gas 3 Kg dijual Rp32.000.
Di warung pengecer lainya berkisar Rp21.000 sampai Rp25.000.
Mahalnya harga gas bersubsidi itu masih jadi keluhan masyarakat.
“Operasi pasar belum menyelesaikan masalah harga, baru sebatas mengatasi kelangkaan. Harga masih mahal," kata seorang ibu rumahtangga kepada fajarsumbar. com.
Menanggapi mahalnya harga gas 3 Kg, Kabag Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setdako Padang Panjang, Putra Dewangga mengakui tinggi harga yang harus ditebus konsumen.
Putra tidak menampik gas bersubsidi itu banyak digunakan kalangan UMKM dan lainnya. Sementara yang digunakan rakyat yang seharusnya mendapat subsidi baru sebahagian kecil. Boleh jadi subsidi salah alamat.
"Wewenang Bagian Perekonomian hanya sebatas memonitor ketersediaan. Soal harga diatur oleh Pertamina," jelas Putra.
Sedangkan Kadis Perdagangan Perindustrian dan Koperasi, Jevrie Cater Ekaputra yang dihubungi via watshap menyampaikan "Terimakasih atas informasinya yang disampaikan. Informasi kami tampung, tapi mohon juga kepada konsumen untuk tidak membeli kepada pengecer. Belilah ke pangkalan agar mendapatkan harga yang sesuai HET," tulisnya.
Pantauan fajarsumbar.com, jumlah pangkalan yang dimaksud Jevrie masih terbatas di kota yang terdiri dari 16 kelurahan ini. Akibatnya konsumen membeli gas kepada pengecer atau warung yang menjual gas. (syam)