Badai melanda China menyebabkan tiga staf keamanan tewas dan lahan pertanian rusak parah. |
Shangai - Badai melanda China pada Sabtu (10/6/2023). Tiga staf keamanan dilaporkan tewas dan lahan pertanian rusak parah.
Pihak berwenang pada Minggu (11/6/2023) melaporkan, korban tewas berada di Kota Wuhu, China bagian timur. Derek galangan kapal seberat 450 ton jatuh menimpa pos keamanan tempat para korban berlindung, sebagaimana dikutip iNews.id.
Sementara di Nanjing, ibu kota provinsi Jiangsu, pohon-pohon besar tumbang dan menghancurkan kendaraan dan memblokir jalan.
"Pemanas air tenaga surya di atap rumah ibu saya meledak. Untungnya tidak ada yang terluka," tulis seorang penduduk Jiangsu di platform media sosial Weibo.
Dilansir dari media penyiaran negara CCTV, di Wafangdian, Provinsi timur laut Liaoning, hujan es melanda lahan pertanian seluas 7.000 hektare. Akibat bencana itu, kerugian ditaksir mencapai sekitar 200 juta yuan atau Rp417 miliar.
Pusat Layanan Meteorologi Liaoning melaporkan, sebuah desa di pinggiran Wafangdian menerima curah hujan 48,1 milimeter (1,8 inci) dalam satu jam pada hari Sabtu. Itu merupakan angka tertinggi di seluruh provinsi.
Di Provinsi Henan, hujan lebat telah merusak tanaman dalam beberapa hari terakhir. Di bagian barat daya China, termasuk Guangxi, hujan lebat melanda pada hari Jumat (9/6/2023). Akibatnya, air merendam jalan dan sebagian bangunan.
Beberapa bagian selatan Kota Guangzhou terdendam banjir. Petugas penyelamat mengarungi air setinggi pinggang untuk mengevakuasi warga yang terjebak di dalam kendaraan.(*)