Data Mengerikan! 2.041 Bencana Terjadi di Indonesia Januari-Juli 2023, 172 Orang Meninggal Dunia -->

Iklan Atas

Data Mengerikan! 2.041 Bencana Terjadi di Indonesia Januari-Juli 2023, 172 Orang Meninggal Dunia

Senin, 31 Juli 2023

Bencana banjir


Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sejak 1 Januari hingga 31 Juli 2023 telah terjadi sebanyak 2.041 bencana di Indonesia. Dari ribuan bencana tersebut, 172 orang dinyatakan meninggal dunia. Bencana-bencana ini meliputi 732 kejadian banjir, 659 kejadian cuaca ekstrem, dan 354 kejadian tanah longsor. Selain itu, terdapat juga 234 kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla).


Informasi ini disampaikan oleh BNPB melalui laman resminya pada hari Senin (31/7/2023). BNPB mencatat bahwa dampak dari bencana tersebut cukup luas, dengan jumlah korban mencakup 8 orang yang hilang dan 5.534 orang mengalami luka-luka atau terdampak. Selain itu, sekitar 3.000.784 jiwa juga terpaksa mengungsi karena bencana yang melanda.


Lebih lanjut, BNPB melaporkan bahwa ada lima provinsi yang paling banyak dilanda bencana selama periode tujuh bulan tersebut. Provinsi-provinsi tersebut adalah Jawa Barat dengan 372 kejadian bencana, Jawa Tengah dengan 350 kejadian, Aceh dengan 116 kejadian, Jawa Timur dengan 111 kejadian, dan Kalimantan Selatan dengan 88 kejadian.


Tidak hanya menimbulkan korban jiwa, bencana-bencana tersebut juga menyebabkan kerugian materiel yang cukup besar. Dalam periode waktu yang sama, tercatat 21.019 unit rumah mengalami kerusakan. Rincian kerusakan tersebut meliputi 15.332 rumah dengan kerusakan ringan, 2.924 rumah dengan kerusakan sedang, dan 2.763 rumah dengan kerusakan berat. Selain itu, terdapat juga 498 fasilitas yang rusak akibat bencana, terdiri dari 234 fasilitas pendidikan, 224 fasilitas peribadatan, dan 40 fasilitas kesehatan.


Tingginya jumlah bencana dan dampak yang ditimbulkannya menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan masyarakat Indonesia. Upaya pencegahan dan penanggulangan bencana perlu terus ditingkatkan untuk mengurangi kerugian dan melindungi warga dari risiko bencana di masa mendatang.(dj)