![]() |
Panitia acara Sawahlunto Creative Corner usai kegiatan. |
Sawahlunto, fajarsumbar.com - Setelah sekian lama vakum akibat pandemi covid-19, komunitas musisi Kota Sawahlunto kembali mengadakan konser band dengan tema 'Bergema Berbagi Rasa' untuk menyalurkan hobi dan mengisi waktu libur lewat seni bertempat di Lapangan Segitiga, Sabtu (1/7/2023).
Iven yang di inisiasi Sawahlunto Creative Corner ini berhasil menarik animo penonton dari kalangan orang tua hingga generasi milenial dan gen z. Mereka datang untuk menjawab kerinduan akan hausnya hiburan di kota warisan dunia Unesco ini.
Berlatar Kota Tua Sawahlunto, semua genre musik di suguhkan lewat nada khas selera anak-anak muda. Dengan kembalinya kegiatan anak-anak band ini, diharapkan dapat melahirkan musisi-musisi muda Sawahlunto dengan bermusik dan dapat meramaikan suasana kota wisata #worldheritagesawahlunto dengan kegiatan-kegiatan positif serta meningkatkan perekonomian para pelaku UMKM.
Ketua panitia Sawahlunto Creative Corner, Dede Prihartono didampingi Sekretaris Yura Andika Putra mengaku optimis atas terselenggaranya kegiatan ini dapat memicu kreatifitas kawula muda dalam menyalurkan bakatnya lewat karya. Sehingga dapat meminimalisir kecanduan gadget dan prilaku yang unfaedah.
"Kami berharap kedepannya kegiatan-kegiatan ini berkelanjutan. Namun, kami juga terkendala sarana dan prasarana latihan yang minim. Sedangkan untuk pembiayaan kegiatan, kami kumpulkan kolektif dari support pelaku usaha dan pemerintah daerah," ujarnya usai di wawancarai fajarsumbar.com.
Diantaranya grup Band yang tampil; Asykara, Hipkustik, Sapu Jagat, Gaek Romantis berasal dari Sawahlunto. Sedangkan D' Kill, Erik Marky dan P.O.M Patria Oi Muerte dari Bukittinggi. Positive Vibes dan Apiapi dari Padang Panjang. Static Space dari Padang. Sugar Free dari Payakumbuh. Ecko Regen's dan Project 32 dari Solok.
Eri, salah satu penonton menanggapi terkait iven-iven yang diselenggarakan oleh musisi-musisi Sawahlunto semuanya selalu terkendala sponsor. Kenapa tidak, harus diakui bahwasanya sponsor yang paling mumpuni untuk membiayai kegiatan-kegiatan ini adalah rokok.
"Namun, hal ini terkendala Perda tentang Kota Layak Anak. Inilah yang harus dicarikan solusinya oleh pemerintah daerah," ungkapnya di lokasi acara.
Dari pantauan fajarsumbar.com di lapangan, para pelaku UMKM di Lapangan Segitiga tampak sibuk melayani pelanggan yang silih berganti berbelanja untuk menikmati kuliner dan arena permainan pun cukup digandrungi anak-anak untuk bermain. (ton)