Harga Emas Berjangka Menguat Meskipun Tren Penurunan Sebelumnya -->

Iklan Atas

Harga Emas Berjangka Menguat Meskipun Tren Penurunan Sebelumnya

Selasa, 22 Agustus 2023
Harga emas hari ini. (


Jakarta  – Harga emas berjangka mengalami kenaikan pada akhir perdagangan Senin (22/8), mencatatkan peningkatan untuk hari kedua berturut-turut setelah beberapa minggu penurunan. Ini terjadi meskipun imbal hasil obligasi Pemerintah AS 10-tahun diperkirakan akan mencapai rekor tertinggi dalam beberapa tahun.


Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange menguat sebesar 6,50 dolar AS atau 0,34 persen, ditutup pada 1.923,00 dolar AS per ons. Selama sesi perdagangan, harga emas mencapai puncak tertinggi 1.927,90 dolar AS dan terendah 1.913,60 dolar AS.


Pada Jumat (18/8/2023), harga emas berjangka naik 1,30 dolar AS atau 0,07 persen menjadi 1.916,50 dolar AS, mengikuti penurunan sebesar 13,10 dolar AS atau 0,68 persen pada Kamis (17/8/2023) menjadi 1.915,20 dolar AS. Sebelumnya, pada Rabu (16/8/2023), harga emas turun 6,90 dolar AS atau 0,36 persen menjadi 1.928,30 dolar AS.


Meskipun imbal hasil obligasi meningkat, emas berhasil menguat, menunjukkan tanda-tanda pemulihan setelah beberapa minggu penurunan. People's Bank of China (PBoC), bank sentral China, telah menurunkan suku bunga pinjaman satu tahun sebesar 10 basis poin menjadi 3,45 persen. Kebijakan pemotongan suku bunga yang lebih rendah dari perkiraan mendukung emas.


Selanjutnya, pasar sedang menantikan Simposium Jackson Hole akhir pekan ini, di mana para pembuat kebijakan ekonomi dari seluruh dunia akan berkumpul dan diharapkan Ketua Federal Reserve, Powell, akan memberikan pidatonya. Peristiwa ini diharapkan dapat memberikan panduan lebih lanjut mengenai arah kebijakan moneter bank-bank sentral terkemuka, yang berpotensi mempengaruhi harga emas dalam jangka pendek dan menengah.


Para analis pasar berpendapat bahwa suku bunga AS mungkin akan tetap tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama karena kekhawatiran terhadap inflasi masih ada di kalangan pejabat Federal Reserve. Hal ini dapat memberikan tekanan lebih lanjut pada harga emas.


Analis senior di ActivTrades, Ricardo Evangelista, menyatakan bahwa emas telah mengalami tekanan akibat dolar AS yang kuat, namun ada juga kekhawatiran inflasi yang masih tinggi dan ketahanan ekonomi yang lebih kuat dari yang diperkirakan oleh beberapa pihak. Dalam situasi ini, suku bunga AS mungkin akan tetap tinggi dalam waktu lama, yang berpotensi memicu penurunan lebih lanjut pada harga emas.


Dalam perdagangan lainnya, perak untuk pengiriman September menguat sebesar 60,70 sen atau 2,67 persen, ditutup pada 23,34 dolar AS per ons. Sementara itu, platinum untuk pengiriman Oktober mengalami penurunan sebesar 1,50 dolar AS atau 0,16 persen, menetap pada 913,50 dolar AS per ons.(des)