Industri Manufaktur Indonesia Kesulitan Memenuhi Kebutuhan Pekerja Baru -->

Iklan Cawako Sawahlunto

Industri Manufaktur Indonesia Kesulitan Memenuhi Kebutuhan Pekerja Baru

Selasa, 05 September 2023
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita memberikan kuliah umum di Universitas Andalas.


Padang - Menteri Perindustrian Indonesia, Agus Gumiwang Kartasasmita, mengungkapkan bahwa setiap tahun industri manufaktur Indonesia membutuhkan sekitar 682 ribu pekerja baru, tetapi hingga saat ini kebutuhan tersebut belum dapat terpenuhi secara maksimal.


Dalam kuliah umum yang disampaikannya di Convention Hall Universitas Andalas pada Senin (4/9/2023) dengan tema 'SDM Industri Berkualitas, IKI Meningkat', Menteri Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan bahwa ketidakcocokan antara kompetensi lulusan pendidikan dengan kebutuhan dunia usaha menjadi salah satu penyebab utama sulitnya memenuhi kebutuhan pekerja baru di sektor manufaktur.


Berdasarkan data survei angkatan kerja nasional (sakernas) tahun 2022, terdapat 8,42 juta pengangguran di Indonesia dengan tingkat pengangguran terbuka sebesar 5,86 persen. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 0,63 poin dibandingkan dengan Agustus 2021 yang mencapai 6,49 persen.


Menteri Agus Gumiwang Kartasasmita juga menggarisbawahi bahwa Indonesia memiliki bonus demografi yang merupakan peluang dan tantangan sekaligus. Dari penduduk usia produktif sekitar 72,72 persen, hanya 13 persen yang melanjutkan pendidikan tinggi, sementara sebagian besar sisanya merupakan lulusan sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA) sederajat.


Tantangan lain dari bonus demografi adalah jumlah lulusan perguruan tinggi sebanyak 1,65 juta jiwa per tahun, ditambah dengan 1,8 juta jiwa lulusan tingkat SMA sederajat yang tidak melanjutkan studi. Hal ini berarti terdapat sekitar 3,45 juta pencari kerja baru setiap tahunnya.


Namun, di sisi lain, peluang kerja baru di Indonesia cukup terbatas, seperti sektor industri manufaktur yang hanya membutuhkan sekitar 682 ribu tenaga kerja baru setiap tahunnya.


Kementerian Perindustrian melihat pentingnya pembangunan sumber daya manusia melalui pendidikan vokasi untuk memastikan daya saing nasional yang kompetitif. Terlebih lagi, pada tahun 2030, Indonesia akan mencapai puncak bonus demografi. Selain itu, pada tahun 2045, Indonesia akan merayakan 100 tahun kemerdekaannya dengan perkiraan jumlah penduduk mencapai 318,7 juta jiwa, dengan asumsi pertumbuhan penduduk sekitar 1,25 persen per tahunnya. (des)