Harga gula pasir juga naik |
Padang Panjang, fajarsumbar.com - Pekan kedua September, komoditas beras dan gula mengalami kenaikan harga secara nasional.
Hal ini terungkap dalam rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi, Senin (18/9).
Di Kota Padang Panjang rakor diikuti secara virtual di balaikota Sekdako Sonny Budaya Putra, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Ewasoska, S.H, Forkopimda, BPS dan Kepala OPD terkait.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Pusat, hingga minggu kedua beras terus mengalami kenaikan harga. Terjadi kecenderungan peningkatan jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga beras dibanding minggu sebelumnya.
Begitu juga untuk gula pasir, dalam dua bulan terakhir kembali menunjukkan peningkatan, meskipun tidak memberi andil yang signifikan. Kewaspadaan kenaikan harga gula pasir berlanjut pada bulan ini, akibat penghentian ekspor gula oleh India.
Pemerintah daerah diharapkan dapat meningkatkan cadangan pangan, dengan melakukan Gerakan Siap Jaga Harga Pasar dengan SPHP (Sigap) serentak di seluruh Indonesia mulai Senin (25/9) depan.
Dinas Pertanian se-Indonesia diimbau mempercepat penyerapan dana dekonsentrasi sebagai upaya penanganan pangan.
"Dalam mengendalikan inflasi di Kota Padang Panjang minggu kedua September, pemko terus melakukan upaya. Di antaranya pengendalian hama tikus oleh Dispangtan (Dinas Pangan dan Pertanian). Menyukseskan penyaluran cadangan beras, digitalisasi pendataan penggilingan padi dan stok beras. Tindak lanjut hasil koordinasi dengan Bulog dan Gerakan Stop Boros Pangan," kata Kepala Bagian Perekonomian dan Sumberdaya Alam Setdako, Putra Dewangga, S.S, M.Si
Sementara itu, Kepala Dispangtan, Ade Nafrita Anas, M.P mengatakan, pihaknya akan melakukan edukasi kepada 500 siswa Sekolah Dasar (SD), dengan memberikan kudapan selama dua bulan dalam 20 kali pemberian pada akhir September.
"Di antaranya di SD 10 Padang Panjang Timur Kelurahan Ganting, SDN 11 PPT (Koto Panjang), SDN 12 PPT (Ngalau)," katanya.
Selain itu, tambah Ade, juga memberikan sosialisasi kepada orang tua tentang makanan bergizi dan sehat serta seimbang.
"Pemilihan sekolah ini karena termasuk daerah kerawanan pangan tingkat rendah, berdasarkan peta kerawanan pangan," jelas Ade. (syam)