Banjir bandang di Libya mengakibatkan 2.000 orang tewas. |
Jakarta - Direktur Pelindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, memastikan Warga Negara Indonesia (WNI) tidak menjadi korban dalam banjir besar yang melanda Libya Timur. Data dari KBRI Tripoli mencatat bahwa sebanyak 282 WNI tinggal di wilayah Libya barat.
"Kami dapat memastikan bahwa tidak ada informasi mengenai WNI yang menjadi korban banjir besar di Libya timur," kata Judha dalam keterangannya, Rabu (13/9/2023).
KBRI Tripoli terus mengawasi perkembangan situasi di lapangan dan telah mengeluarkan imbauan melalui berbagai saluran komunikasi dengan masyarakat. Tujuan dari imbauan ini adalah agar para WNI di wilayah tersebut dapat meningkatkan tingkat kewaspadaan mereka dan terus memantau prakiraan cuaca melalui sumber resmi pemerintah.
"Dalam situasi darurat, WNI yang berada di seluruh wilayah Libya dapat menghubungi Hotline KBRI Tripoli yang beroperasi 24 jam dengan nomor +218 94 481 5608," ungkapnya.
Seperti yang diketahui, banjir bandang melanda beberapa wilayah di Libya timur, termasuk kota Benghazi, Sousse, Al Bayda, Al-Marj, dan Derna (sekitar 1050 kilometer dari Ibu Kota Libya, Tripoli) pada tanggal 11 September 2023. Pemerintah Libya telah mengumumkan status siaga/darurat, dan operasi pencarian dan penyelamatan terus berlangsung. Saat ini, jumlah korban bencana tersebut dilaporkan mencapai sekitar 2.000 orang.(des)