Gebyar Peternakan 2023 di Agam, Sumatera Barat: Optimalisasi Vaksinasi PMK dan Perlindungan Ternak -->

Iklan Cawako Sawahlunto

Gebyar Peternakan 2023 di Agam, Sumatera Barat: Optimalisasi Vaksinasi PMK dan Perlindungan Ternak

Selasa, 31 Oktober 2023
Bupati Agam Andri Warman sedang melihat sapi milik peternak. 


Lubuk Basung - Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat, menggelar gebyar peternakan dan kesehatan hewan pada tahun 2023 sebagai bagian dari upaya untuk mendukung optimalisasi pelaksanaan vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dalam rangka menjaga ternak agar terbebas dari penyakit tersebut.


Kepala Dinas Pertanian Agam, Afniwirman, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk melakukan penandaan dan pendataan (national identification) pada ternak sapi, kerbau, kambing, dan domba. "Ternak yang diberi penandaan mencakup ternak yang telah divaksinasi, belum divaksinasi, dan tidak divaksinasi," ujarnya.


Afniwirman menjelaskan bahwa dalam gebyar tersebut, berbagai kegiatan dilakukan, termasuk pelaksanaan vaksinasi PMK, penandaan dan pendataan ternak. Selain itu, pemeriksaan kesehatan dan pengobatan massal pada ternak, pemberian vitamin, dan obat cacing dilakukan. Selanjutnya, masyarakat juga diberikan edukasi dan sosialisasi mengenai bahaya PMK dan manfaat penandaan ternak.


Bupati Agam, Andri Warnan, mengapresiasi berbagai kegiatan yang telah dilakukan, mengingat adanya isu terkait pengaruh pemasangan tanda di telinga sapi atau eartag dan vaksinasi PMK pada ternak. "Masyarakat harus mengetahui pengaruh positif dari kegiatan yang kita lakukan untuk melindungi ternak dari PMK," katanya.


Andri Warnan menyadari bahwa PMK dapat memiliki dampak ekonomi yang signifikan, seperti kehilangan produksi ternak dan kehilangan ternak itu sendiri. Oleh karena itu, salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Agam adalah membentuk kekebalan pada hewan ternak melalui vaksinasi.


Ia menambahkan bahwa percepatan pelaksanaan kegiatan ini sangat penting mengingat populasi ternak sapi di Agam mencapai 31.784 ekor dan kerbau sebanyak 13.330 ekor. Upaya ini bertujuan untuk memastikan kesehatan ternak dan keberlanjutan sektor peternakan di daerah tersebut.(des)