Kepolisian Pasbar Siagakan Personel Pengamanan di SPBU untuk Antisipasi Penyelewengan BBM Subsidi -->

Iklan Atas

Kepolisian Pasbar Siagakan Personel Pengamanan di SPBU untuk Antisipasi Penyelewengan BBM Subsidi

Senin, 16 Oktober 2023
Jajaran Polres Pasaman Barat saat memantau pendistribusian BBM bersubsidi di salah satu SPBU itu, Sabtu (14/10/2023).


Pasbar - Kepolisian Resor Pasaman Barat, Sumatera Barat, telah menyiagakan personel pengamanan di beberapa titik Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah hukumnya guna mengantisipasi potensi penimbunan, penyelewengan, penyalahgunaan, dan penyelundupan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.


"Selain pengamanan, kami juga melakukan pengawasan terhadap pembeli yang membawa jerigen dalam jumlah yang banyak maupun tangki modifikasi yang tidak sesuai," kata Kepala Polres Pasaman Barat, AKBP Agung Basuki di Simpang Empat pada hari Sabtu.


Ia menjelaskan bahwa para Kepala Polsek di bawah Polres Pasaman Barat tengah melakukan pengawasan terhadap pendistribusian BBM bersubsidi dan melakukan patroli ke sejumlah SPBU untuk mencegah penyelewengan dalam penyaluran BBM bersubsidi.


"Kami telah memerintahkan para Kapolsek untuk mendatangi beberapa titik SPBU dalam upaya mencegah pendistribusian BBM bersubsidi yang tidak sesuai, sehingga tidak terjadi kelangkaan BBM bersubsidi," tambahnya.


Hasil patroli menunjukkan bahwa ada pengurangan pasokan BBM di SPBU Base Camp Kinali dari depo Pertamina Bungus Padang. Kebutuhan masyarakat sekitar 32 ton BBM per hari sekarang hanya tersedia 16 ton per hari, menyebabkan antrean kendaraan yang cukup panjang di SPBU Base Camp Kinali.


Kepala Polsek Kinali, AKP Aditialidarman, menjelaskan bahwa antrean kendaraan roda dua menjadi panjang karena hanya satu pompa pengisian BBM jenis pertalite untuk kendaraan roda dua yang beroperasi, dan itu sudah lama rusak.


Sementara itu, Kepala Polsek Pasaman, AKP Defrizal, juga melakukan pengecekan di tiga SPBU di wilayah hukumnya. Di SPBU Batang Toman, kebutuhan BBM pertalite adalah 32 ton, namun yang dikirim oleh Pertamina hanya 24 ton. Kebutuhan BBM jenis Biosolar 24 ton, namun yang dikirim hanya 16 ton.


Di SPBU Batang Lingkin, kebutuhan pertalite adalah 24 ton, namun yang dikirim oleh Pertamina hanya 16 ton, sementara untuk BBM jenis Bio Solar tidak ada pasokan.


Di SPBU Sarik, pasokan BBM pertalite yang seharusnya 24 ton hanya mendapat 8 ton, dan untuk BBM jenis bio solar tidak tersedia.


Pihak kepolisian telah menurunkan personel untuk mengawasi pendistribusian BBM bersubsidi di SPBU dan hingga saat ini, belum ada temuan penyimpangan. Selain personel berpakaian dinas, personel berpakaian sipil juga dikerahkan untuk mengawasi penyaluran BBM bersubsidi dengan menggunakan tangki modifikasi. (des)