![]() |
Sebanyak 232 warga Gaza Palestina tewas akibat serangan Israel |
Yerusalem - Konflik antara Palestina dan Israel terus memanas dengan sekitar 232 warga Gaza di Palestina yang tewas akibat serangan tentara Israel. Dalam peristiwa tragis ini, banyak warga sipil juga ikut terluka. Aksi serangan ini telah terjadi antara pejuang Palestina dari Hamas dengan tentara Israel sejak kemarin. Dampak serangan dari Hamas juga menewaskan 250 orang warga Israel.
Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, mengungkapkan bahwa serangan yang dimulai di Gaza akan meluas ke Tepi Barat dan Yerusalem. Dalam pidatonya, Haniyeh menyoroti ancaman terhadap Masjid Al Aqsa di Yerusalem dan kelanjutan blokade terhadap Gaza.
"Berapa kali kami telah memperingatkan bahwa rakyat Palestina telah tinggal di kamp-kamp pengungsian selama 75 tahun, dan Anda menolak mengakui hak-hak rakyat kami?" kata Haniyeh.
Asap hitam dan percikan cahaya rudal kini mendominasi langit Gaza. Kerumunan warga membawa jenazah pejuang yang tewas dengan ditutupi kain hijau bersimbol Hamas.
Jenazah warga Gaza yang tewas dan terluka kini dibawa ke rumah sakit yang hancur dan penuh sesak dengan kekurangan pasokan medis dan peralatan. Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, setidaknya 232 orang telah tewas dan lebih dari 1.700 orang lainnya terluka. Jalanan di Gaza menjadi sunyi, kecuali untuk ambulans yang sibuk mengevakuasi korban. Israel telah memutus pasokan listrik, menyebabkan Gaza tergelap pada malam hari.
Hamas melaporkan bahwa mereka telah meluncurkan 150 roket ke arah Tel Aviv pada Sabtu malam sebagai balasan atas serangan udara Israel yang meruntuhkan gedung tinggi dengan lebih dari 10 apartemen. Wakil Kepala Hamas, Saleh Al-Arouri, mengatakan bahwa mereka menahan banyak tahanan, termasuk pejabat-pejabat senior Israel. Dia menyatakan bahwa Hamas memiliki cukup tawanan untuk memaksa Israel melepaskan semua tahanan Palestina di penjara mereka.
"Ini adalah hari pertempuran terbesar untuk mengakhiri pendudukan terakhir di bumi," kata komandan militer Hamas, Mohammed Deif.
Gaza sebelumnya telah hancur oleh empat perang dan sejumlah bentrokan antara Hamas dan Israel sejak Hamas menguasai wilayah tersebut pada tahun 2007. Serangan Hamas ke Israel kali ini terjadi secara tidak terduga dan dianggap sebagai salah satu kegagalan terbesar dalam intelijen Mossad milik Israel. Sebanyak 2,3 juta warga di Gaza Palestina telah tinggal di bawah blokade Israel selama 16 tahun, dan banyak dari mereka kini mencari perlindungan.(des)