![]() |
Dokter di Gaza |
Jakarta - Perseteruan antar kedua negara, Israel-Palestina kian memanas dan terus menjatuhkan banyak korban. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa terkena dampak atas kasus yang menimpa negara tersebut.
Untuk itu, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya atas hilangnya nyawa di kedua pihak yang berkonflik. Namun khususnya bagi para profesional medis, yang kehilangan nyawa saat memberikan layanan penyelamatan nyawa kepada masyarakat.
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia, DR Dr Moh. Adib Khumaidi, SpOT mengatakan, kalau pihaknya mengutuk keras serangan terhadap fasilitas kesehatan, dan tenaga medis serta meminta semua pihak untuk memastikan bahwa tenaga medis, dan tenaga kesehatan tidak menjadi sasaran dalam terjadinya peperangan, dan diberikan akses yang aman untuk merawat korban yang terdampak atas peperangan.
“Sebagai dokter, kami mempunyai kewajiban etik untuk menempatkan keselamatan pasien dan komunitas masyarakat sipil diatas segalanya,” kata Dr Adib, dikutip dari keterangan resmi yang didapat MNC Portal.
Karena selain sebagai organisasi profesi medis, PB IDI berkomitmen untuk menyebarkan informasi tentang pentingnya perawatan medis yang etis, serta tujuan perdamaian dunia dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan universal.
Lebih lanjut, World Medical Association (WMA) atau Asosiasi Medis Dunia beserta Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengeluarkan seruan mendesak kepada semua pihak yang berkonflik untuk mematuhi segala norma Hukum Humaniter Internasional yang berlaku, guna untuk tidak menyerang fasilitas medis dan kendaraan tenaga kesehatan, serta melindungi tenaga kesehatan. Dengan mengajukan permohonan yang kuat kepada kedua belah pihak, PB IDI juga memohon untuk dapat menyelamatkan warga sipil, rumah sakit, dan layanan penting lainnya.
Petugas kesehatan harus diberikan sumber daya yang mereka perlukan untuk merawat semua pasien dengan penuh kasih sayang dan sesuai dengan nilai etika profesi dan netralitas medis,” ucapnya.
Karena menurutnya, koridor kemanusiaan harus digunakan sebagaimana mestinya dengan melakukan pengiriman pasokan medis dan bantuan kemanusiaan yang aman ke jalur Gaza. (dj)