YLKI Soroti Tarif dan Waktu Tunggu, Pengguna LRT Jabodebek Enggan Tinggalkan Pilihan Lain -->

Iklan Atas

YLKI Soroti Tarif dan Waktu Tunggu, Pengguna LRT Jabodebek Enggan Tinggalkan Pilihan Lain

Sabtu, 18 November 2023
LRT jabodebek sepi penumpang


Jakarta - Layanan LRT Jabodebek, yang baru saja diresmikan sebagai sarana transportasi umum, mendapat sorotan dari para pengguna terkait tarif dan waktu tunggu yang dinilai kurang ideal. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyatakan bahwa rencana penerapan tarif dynamic pricing atau tarif dinamis untuk LRT Jabodebek masih belum tepat.


Anggota YLKI, Tulus Abadi, menyoroti bahwa penerapan tarif dinamis sebaiknya dilakukan setelah pelayanan dan kebutuhan pelanggan telah mencapai tingkat ideal. Hal ini termasuk waktu tunggu kedatangan kereta dan layanan lainnya. Menurutnya, pengguna akan lebih memilih opsi transportasi lain jika kebutuhan dan kenyamanan belum terpenuhi.


"Ya belum, seharusnya penerapan tarif dinamis dilakukan ketika sudah menjawab kebutuhan ideal konsumen. Jika tarif dinamis terlalu mahal, konsumen akan meninggalkan LRT dan mencari opsi lain seperti Transjakarta, KRL, atau menggunakan sepeda motor," ungkap Tulus kepada wartawan.


Tulus juga menyoroti jumlah trainset LRT Jabodebek yang hanya sebanyak 8 trainset. Dengan kondisi tersebut, waktu tunggu antar kereta (headway) menjadi cukup lama, berkisar antara 30-60 menit. Hal ini dapat menjadi salah satu faktor pengguna enggan beralih ke LRT Jabodebek sebagai pilihan utama transportasi.


Sorotan YLKI ini menjadi catatan penting bagi pihak terkait dalam mengoptimalkan pelayanan LRT Jabodebek agar dapat memenuhi harapan dan kebutuhan pengguna yang semakin menuntut kualitas dan efisiensi dalam transportasi umum.(BY)