![]() |
Mahfud MD nongkrong di warkop |
Surabaya - Calon Wakil Presiden nomor urut 03, Mahfud MD, menghabiskan waktu di sebuah warung kopi (warkop) untuk berdialog dengan warga Surabaya di Sedulur Tunggal Kopi (STK) Ngagel, Surabaya, Jawa Timur. Cawapres Mahfud mendengarkan langsung keluhan masyarakat dalam acara dadakan yang diberi nama "Tabrak, Prof!" tersebut.
Di tengah kerumunan pengunjung warkop terkenal di Surabaya ini, Mahfud memesan kopi hitam dan pisang goreng. Masyarakat dari berbagai profesi, mulai dari mahasiswa, pengemudi ojek daring (ojol) yang sedang menunggu orderan, hingga pelaku UMKM, berkumpul untuk menyampaikan keluhan mereka.
"Saya tadi malam berada di Yogya, pagi ini sampai jam 12 di Yogya, menghadiri acara Paku Alam mantu, Paku Alam X yang merupakan Wakil Gubernur dari Yogya. Lalu saya terbang ke Banyuwangi, kemudian ke Blokagung, dan pada jam 5 sore dari Banyuwangi saya tiba di sini," kata Mahfud, yang pada Pemilu kali ini menjadi Cawapres berpasangan dengan Ganjar Pranowo, pada Kamis (11/1/2024).
Melihat kedatangan Mahfud yang mendadak di warkop tersebut, puluhan mahasiswa dan ojol langsung mendekat dan bergabung dengan Mahfud. Pria asal Madura ini segera memulai percakapan dengan para pengunjung, dan menerima berbagai pertanyaan.
Mahfud mendapat pertanyaan dari mahasiswa mengenai program Wifi Gratis yang diusungnya. Ia menjelaskan bahwa program tersebut merupakan salah satu unggulan dari pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang disebut Gratisin, bertujuan untuk menyediakan wifi secara gratis di tempat-tempat strategis agar akses internet menjadi lebih terjangkau.
"Kita ingin membebaskan akses wifi di tempat-tempat yang tepat agar biaya internet lebih terjangkau. Saat ini, internet menjadi salah satu kebutuhan dasar, terutama bagi anak muda dan pengusaha pemula. Tanpa akses internet, mereka tampak kehilangan peluang untuk meraih apa yang diinginkan," ujar Mahfud.
Mahfud juga menyampaikan program untuk mendukung UMKM, termasuk warung kopi yang sudah diusung oleh Ganjar-Mahfud. Salah satunya adalah memberikan kemudahan bagi pelaku UMKM untuk mendapatkan kredit dan fasilitas wifi.
Pria tersebut memahami bahwa selama ini proses perizinan UMKM seringkali memakan waktu lama. Selain itu, Mahfud mengungkapkan adanya petugas yang tidak profesional dan bersikap seenaknya terhadap UMKM.
"Seringkali mereka datang jam 10, katanya petugas belum datang. Besok datang jam 11, tetapi petugasnya sudah pulang. Oleh karena itu, kita perlu mengatur agar pendaftaran, perizinan, dan proses pendaftaran UMKM menjadi lebih mudah, selain juga memudahkan akses kredit dan permodalan," kata Mahfud.
Pada kesempatan itu, Mahfud memberikan kesempatan bagi pertanyaan dari perempuan, mengingat hanya satu perempuan yang telah mengajukan pertanyaan dari beberapa penanya yang telah diberi kesempatan.
"Apa ada yang dari kalangan perempuan? Baru satu perempuan yang bertanya," ujar Mahfud.
Akhirnya, seorang pengemudi ojek perempuan berkesempatan berdiskusi langsung dengan Mahfud. Setelah minum kopi di STK Ngagel, Mahfud mengakhiri kunjungannya dengan bersilaturahmi ke Gereja Santa Maria yang sebelumnya pernah menjadi lokasi ledakan bom pada tahun 2018, yang berada tidak jauh dari warung kopi STK.(BY)