Kisah Nyata Kecelakaan Tunggal Akibat Aquaplanning, Pelajaran Berharga di Musim Hujan -->

Iklan Muba

Kisah Nyata Kecelakaan Tunggal Akibat Aquaplanning, Pelajaran Berharga di Musim Hujan

Minggu, 14 Januari 2024

Banyak genangan saat musim hujan, ini tips hindari aquaplanning.


Jakarta - Di tengah musim hujan seperti saat ini, seringkali kita menemui jalan berlubang yang tergenang air. Saat melintasi jalanan yang tergenang, mobil dapat terpelanting.


Akun media sosial X @MasMasBiassaa membagikan kisah tentang mobil yang terpelanting saat melintasi genangan air. Ia menceritakan kejadian yang dialami oleh seorang temannya.


Akibat peristiwa tersebut, mobil tersebut mengalami kerusakan parah. Bumper mobil rontok, begitu pula dengan intercooler dan radiator yang mengalami kerusakan parah. Hal ini terjadi karena mobil melintasi genangan air dan tiba-tiba terpelanting.


"Kecelakaan tunggal akibat aquaplanning menggunakan SUV, sampai terguling satu kali dan dampaknya mencapai seperti ini," tulis akun X @MasMasBiassaa, seperti dikutip pada Sabtu (13/1/2024).


Ia mengingatkan pengemudi untuk berhati-hati terhadap risiko aquaplanning, terutama saat musim hujan yang kini tengah melanda ibu kota.


Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa aquaplanning terjadi saat mobil melintasi genangan air. Saat melintas, ban tidak menyentuh aspal melainkan terangkat di atas permukaan air.


Hal ini bisa disebabkan oleh mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi, ban yang aus, tekanan ban yang terlalu keras, dan hujan yang sangat deras sehingga menyebabkan genangan air.


Kondisi ini dapat menjadi lebih parah jika mobil melaju dengan kecepatan tinggi dan ban bertemu dengan air. Saat itulah, air yang terkumpul akan membentuk gelombang di depan ban, mengikuti hukum alam tentang air.


Semakin cepat mobil melaju dan menabrak air, semakin keras air tersebut, sehingga ban seolah-olah menginjak atau mendaki ke atas permukaan air, menyebabkan aquaplanning.


Ia memberikan beberapa tips mengatasi aquaplanning. Pertama, pengemudi disarankan untuk tidak panik ketika menghadapi situasi tersebut. Hindari membanting setir secara kasar jika mobil terasa meluncur. Kemudian, turunkan kecepatan perlahan dengan menggunakan engine brake, yaitu dengan memindahkan transmisi ke posisi gigi yang lebih rendah. Setelah itu, angkat pedal gas secara perlahan.


Terakhir, pengemudi disarankan untuk melihat ujung kap mobil. Jika ban telah menyentuh aspal, ujung kap mobil akan terlihat menurun.


"Pada saat itulah, perlahan-lahan tekan pedal rem dengan lembut," tandasnya.(BY)