Bank Israel Merespons Sanksi AS terhadap Pemukim Yahudi di Tepi Barat -->

Iklan Atas

Bank Israel Merespons Sanksi AS terhadap Pemukim Yahudi di Tepi Barat

Selasa, 06 Februari 2024
Bank-bank Israel akhirnya menurut kepada AS untuk menjatuhkan sanksi kepada pemukim Yahudi di Tepi Barat


TEL AVIV - Bank-bank Israel akhirnya merespons permintaan Amerika Serikat (AS) untuk memberlakukan sanksi terhadap empat pemukim Yahudi di Tepi Barat yang terlibat dalam kekerasan terhadap warga Palestina. Pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sebelumnya mengecam sanksi tersebut, namun bank sentral, Bank of Israel, menegaskan kewajibannya mematuhi keputusan pemerintahan Presiden AS Joe Biden.


Menteri Keamanan Itamar Ben Gvir dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich menentang sanksi AS, dengan Smotrich menyatakan bahwa Israel tidak akan membiarkan tindakan yang merugikan warganya. Meskipun kantor PM Netanyahu menyatakan bank-bank tidak perlu mematuhi sanksi AS, Bank of Israel menyoroti risiko kepatuhan, pencucian uang, pemberantasan pendanaan terorisme, risiko hukum, dan risiko reputasi yang mungkin dihadapi oleh bank-bank yang tidak mematuhi sanksi.


Hapoalim, salah satu dari dua bank terbesar Israel, menyatakan akan menghormati sanksi internasional dan mematuhi perintah hukum. Sementara itu, Bank Leumi menolak berkomentar tentang kasus nasabahnya. Yinon Levi, yang dijatuhi sanksi AS, melaporkan bahwa Bank Leumi telah membekukan rekeningnya. Departemen Luar Negeri AS menyebut bahwa Levi dan pemukim Yahudi lainnya yang dijatuhi sanksi terlibat dalam kekerasan terhadap warga sipil Palestina.


Bank Postal juga mengonfirmasi kewajibannya untuk menghormati dan mematuhi sanksi serta perintah hukum internasional, meskipun menolak membahas kasus spesifik. David Chai Chasdai, pemukim Yahudi lain yang dijatuhi sanksi, melaporkan bahwa rekeningnya di Bank Postal juga dibekukan. Deplu AS menyebut bahwa Chasdai memimpin kerusuhan di Desa Huwara, Tepi Barat, yang menyebabkan kematian seorang warga sipil Palestina.(des)