Fakta-fakta Terkait Pengecekan Stok Beras oleh Presiden Jokowi -->

Iklan Atas

Fakta-fakta Terkait Pengecekan Stok Beras oleh Presiden Jokowi

Minggu, 18 Februari 2024

Presiden Jokowi pastikan stok beras melimpah


Jakarta - Presiden Jokowi telah memberikan tanggapan terhadap isu mengenai kelangkaan stok beras yang mulai dirasakan. Hal tersebut diungkapkan beliau saat melakukan kunjungan ke Pasar Induk Beras Cipinang pada tanggal 15 Februari 2024 untuk memeriksa ketersediaan stok beras.


"Saya hadir di pasar induk beras Cipinang ini untuk memastikan bahwa stoknya mencukupi. Karena dari sini lah beras didistribusikan ke ritel, supermarket, hingga ke daerah. Saya ingin memastikan bahwa beras yang ada di sini tersedia dalam jumlah yang cukup. Dan alhamdulillah, saya melihat stoknya melimpah," kata Jokowi.


Berdasarkan catatan pada hari Minggu, 18 Februari 2024, berikut adalah fakta-fakta terkait kunjungan Jokowi untuk memeriksa stok beras yang mulai langka.


Stok Beras Masih Terjaga

Jokowi memastikan bahwa stok beras di Perum Bulog masih mencukupi, sehingga tidak perlu ada kekhawatiran mengenai harga dan ketersediaan pasokan beras.


“Stok beras baik yang medium maupun premium di Bulog selalu tersedia dan cukup. Ini tidak perlu dikhawatirkan,” ujar Jokowi.


Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi, juga menyatakan bahwa saat ini stok beras mencapai 1.180.000 ton yang sudah dipastikan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan nasional hingga bulan April 2024.


“Stok beras kami saat ini mencapai 1.180.000 ton, jadi sudah cukup. Jika permintaan beras untuk program Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) meningkat, stok ini sudah mencukupi. Selain itu, untuk bantuan pangan hingga Maret dan April, juga sudah mencukupi,” ujar Bayu.


Penyebab Kelangkaan Beras

Presiden Jokowi juga memberikan tanggapannya terkait penyebab kelangkaan beras di beberapa toko modern dan kenaikan harga beras. Dia menjelaskan bahwa kenaikan harga beras di pasaran disebabkan oleh gangguan dalam distribusi, seperti banjir di beberapa wilayah di Jawa Tengah.


“Kondisi distribusi terganggu karena adanya banjir, misalnya di Demak beberapa waktu lalu,” kata Jokowi pada tanggal 14 Februari 2024.


Selain itu, Jokowi juga menjelaskan bahwa kelangkaan dan kenaikan harga beras juga disebabkan oleh keterlambatan suplai hasil panen. Distribusi beras juga terhambat akibat banjir tersebut.


"Suplai beras terhambat karena hasil panen belum masuk pasar. Distribusi juga terganggu oleh banjir, baik di Demak maupun di Grobogan. Namun, sudah diupayakan melalui pengiriman beras dari Bulog ke daerah, Bulog ke Pasar Induk Cipinang," jelasnya pada tanggal 15 Februari 2024.


Dampak Kelangkaan Stok Pangan pada Petani

Selanjutnya, Bayu juga menyampaikan bahwa banjir yang melanda beberapa lahan pertanian di Kabupaten Demak, Kudus, dan Grobogan di Jawa Tengah tidak berdampak pada stok pangan secara nasional. Namun, petani yang terkena dampak.


“Yang terdampak adalah para petani, namun secara nasional masih bisa diatasi,” ucapnya.


Upaya Stabilisasi Harga dan Distribusi Beras

Sebagai tanggapan atas perintah Presiden Jokowi, Bapanas bersama Perum Bulog, PT Food Station Tjipinang Raya, Perkumpulan Penggilingan Padi, Pengusaha Beras Indonesia (PERPADI), serta Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) telah berupaya untuk menstabilkan harga beras.


Sebanyak 50 ribu ton beras dari Bulog telah mulai didistribusikan ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC). Jokowi memastikan bahwa harga beras akan turun dalam dua minggu ke depan.


"Nanti, dalam waktu satu atau dua minggu ini, saya yakin harga beras akan sedikit turun. Kita tunggu saja panen raya, dan harga beras akan kembali normal," ungkapnya.


Distribusi Stok Beras

Saat ini, Bulog memiliki stok beras sekitar 1,3 juta ton yang disiapkan pemerintah sebagai Cadangan Pangan Pemerintah (CPP). Bapanas telah mengatur agar penyaluran stok beras Bulog dapat terus dipercepat ke berbagai pasar.


Beras sebanyak 50 ribu ton dari Bulog telah didistribusikan ke PIBC dan akan dikemas dalam kemasan 5 kg untuk didistribusikan ke toko-toko modern. Sementara itu, beras program Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) terus disalurkan ke daerah di seluruh Indonesia. Realisasi beras SPHP hingga 12 Februari 2024 telah mencapai 226 ribu ton.


Informasi tambahan, intervensi pemerintah lainnya akan dilakukan dalam bentuk bantuan pangan beras yang dimulai kembali pada tanggal 15 Februari 2024.(BY)