Hati-Hati! Makanan Ini Dapat Merusak Kesehatan Otak Anda -->

Iklan Atas

Hati-Hati! Makanan Ini Dapat Merusak Kesehatan Otak Anda

Selasa, 13 Februari 2024
ilustrasi


Jakarta - Pola makan yang sehat tidak hanya bermanfaat bagi tubuh tetapi juga kesehatan otak. Beberapa makanan, seperti cokelat hitam, alpukat, dan ikan berlemak, diketahui sebagai makanan super yang dapat meningkatkan fungsi otak. Namun, sejumlah makanan dapat merusak otak dan memengaruhi daya ingat dan suasana hati seseorang.


Berikut delapan makanan yang sebaiknya dihindari untuk menjaga kesehatan otak:


Makanan yang Digoreng:

Ayam goreng dan kentang goreng tidak hanya berdampak pada lingkar pinggang, tetapi juga dapat merugikan otak. Menurut penelitian dalam Journal of Nutritional Science (2016), konsumsi banyak makanan digoreng dapat mengakibatkan penurunan tes kognitif, termasuk pembelajaran, memori, dan fungsi otak. Ahli gizi Kristin Kirkpatrick menjelaskan bahwa hal ini mungkin terkait dengan peradangan dan pengurangan ukuran jaringan otak.


Gula Tambahan:

Minuman manis dan minuman kemasan, seperti minuman ringan, minuman berenergi, dan teh manis kemasan, dapat merugikan otak karena tingginya kandungan gula. Gula dalam jumlah tinggi dapat menyebabkan kerusakan saraf dan peradangan, seperti yang dijelaskan oleh ahli gizi Wesley Delbridge. Studi yang diterbitkan di Alzheimer's & Dementia pada tahun 2017 juga mendukung temuan bahwa konsumsi rutin minuman manis dapat berhubungan dengan daya ingat yang buruk dan ukuran otak yang lebih kecil.


Karbohidrat Olahan:

Makanan dengan indeks glikemik tinggi, seperti nasi putih, roti putih, dan pasta putih, dapat meningkatkan risiko depresi. Penelitian dalam The American Journal of Clinical Nutrition (2015) menemukan bahwa wanita pascamenopause yang mengonsumsi makanan tersebut cenderung memiliki risiko depresi yang lebih tinggi. Sebaliknya, konsumsi laktosa, serat, buah, dan sayuran dapat mengurangi gejala depresi.


Daging Olahan atau Daging Proses:

Konsumsi daging olahan, seperti sosis dan daging yang diawetkan, dapat meningkatkan risiko demensia. Meskipun belum terbukti sebab dan akibat, penelitian menemukan hubungan antara konsumsi daging olahan dengan kejadian demensia. Makanan beragam, termasuk buah-buahan, sayur-sayuran, makanan laut, dan unggas, cenderung dikonsumsi oleh orang tanpa demensia.


Makanan Cepat Saji:

Makanan cepat saji, yang tinggi lemak jenuh dan natrium, dapat mempersulit melawan plak penyebab Alzheimer. Kadar natrium yang tinggi juga dapat menyebabkan kabut otak, dengan tekanan darah tinggi yang dapat membatasi aliran darah ke otak. Hindari makanan cepat saji dengan memilih pilihan biji-bijian dan tanaman serta mengurangi frekuensi mengonsumsinya.


Dengan menghindari makanan-makanan ini, diharapkan dapat menjaga kesehatan otak dan mempertahankan kecerdasan serta daya ingat yang optimal.(des)