Suasana di Bandara Internasional Minangkabau (BIM). |
Parit Malintang – Bandara Internasional Minangkabau (BIM) yang terletak di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat, kembali ditutup sementara akibat erupsi Gunung Marapi yang semakin meluas pada Kamis (29/2/2024) sejak pukul 18.00 WIB.
Informasi ini dikonfirmasi oleh Executive General Manager (EGM) PT Angkasa Pura II BIM, Indrawansyah.
"Iya, benar, BIM ditutup sementara lagi," ujar Indrawansyah.
Sebagai dampak dari erupsi Gunung Marapi, total delapan penerbangan dari dan ke BIM dibatalkan.
Secara rinci, lima penerbangan yang berangkat dari BIM dengan total penumpang 819 orang dan tiga penerbangan kedatangan dengan penumpang 384 orang.
Sementara itu, Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara (Ka Otban) Wilayah VI Padang, Capt Megi H Helmiadi, menyatakan bahwa penutupan dilakukan sebagai akibat erupsi Gunung Marapi.
"Penutupan didasarkan pada data dari VAAC Darwin dan hasil positif uji kertas di lapangan, sehingga kami meminta BIM untuk menutup atau menghentikan operasi penerbangan di BIM sementara waktu mulai pukul 18.00 WIB hingga enam jam setelah diterbitkan," kata Megi.
Data dari Pos Pengamatan Gunung Api Marapi menunjukkan bahwa asap dari kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi, muncul dari dasar kawah.
Warga di sekitar Gunung Marapi dan pengunjung, wisatawan, atau pendaki tidak diizinkan memasuki atau melakukan kegiatan dalam radius 4,5 kilometer dari pusat aktivitas (Kawah Verbeek) Gunung Marapi.
Warga yang tinggal di sekitar lembah, aliran, dan tepian sungai yang bermuara di puncak Gunung Marapi disarankan untuk selalu waspada terhadap potensi bahaya lahar yang dapat terjadi, terutama saat musim hujan.
Untuk menghindari masalah pernapasan (ISPA) atau masalah kesehatan lain yang disebabkan oleh abu vulkanik, warga di sekitar Gunung Marapi disarankan menggunakan masker pelindung untuk mulut dan hidung, serta peralatan lain untuk melindungi mata dan kulit.
Selain itu, jika terjadi hujan abu, warga diimbau untuk mengamankan pasokan air bersih dan membersihkan atap rumah mereka dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.
Warga di sekitar Gunung Marapi dan semua pihak diingatkan untuk menjaga suasana kondusif di masyarakat, menghindari penyebaran narasi palsu (hoaks), dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang sumbernya tidak jelas. Masyarakat diharapkan selalu mengikuti petunjuk yang diberikan oleh Pemerintah Daerah.
Sebelumnya, pada 22 Desember 2023, dan 5 Januari 2024, BIM juga ditutup sementara akibat erupsi Gunung Marapi. Abu dari gunung juga dilaporkan sudah mencapai BIM di Kabupaten Padang Pariaman. (des)