WHO: anak-anak mati kelaparan di Gaza utara |
Gaza - Pimpinan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengungkapkan keadaan yang mengenaskan di Gaza utara. Dalam kunjungannya ke Rumah Sakit Al-Awda dan Kamal Adwan pada akhir pekan, Tedros menyebut kondisi suram yang ditemuinya.
Dalam unggahan media sosial, dia menyampaikan bahwa kekurangan makanan telah menyebabkan kematian 10 anak dan mengakibatkan kekurangan gizi parah. Tidak hanya itu, gedung rumah sakit juga mengalami kerusakan yang signifikan.
Dr. Tedros melaporkan bahwa wilayah Gaza utara, dengan populasi sekitar 300.000 orang, mengalami malnutrisi tingkat parah, anak-anak sekarat karena kelaparan, serta kekurangan bahan bakar, makanan, dan pasokan medis. Kunjungan WHO ini menjadi yang pertama dalam beberapa bulan terakhir, menunjukkan upaya mendapatkan akses yang lebih teratur ke bagian utara Gaza.
"Situasi di Rumah Sakit Al-Awda sangat memprihatinkan, salah satu bangunannya bahkan hancur," tulisnya.
Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas melaporkan bahwa setidaknya 15 anak meninggal akibat kekurangan gizi dan dehidrasi di Rumah Sakit Kamal Adwan. Seorang anak tambahan dilaporkan meninggal di Rafah.
PBB telah memperingatkan bahwa kelaparan di Gaza hampir tidak dapat dihindari. Lebih dari setengah juta orang di Jalur Gaza menghadapi tingkat kerawanan pangan yang sangat parah. Direktur regional Unicef menyatakan keprihatinan atas kematian anak-anak akibat kekurangan gizi, menekankan bahwa tragedi ini dapat dicegah.
Konflik militer dengan Israel sejak Oktober 2023 telah memberikan dampak kemanusiaan yang parah di Gaza. Lebih dari 30.500 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, telah kehilangan nyawa sejak saat itu, menurut kementerian kesehatan wilayah tersebut.(des*)