Langkah Awal Renovasi Stadion Kanjuruhan, DPR RI Tinjau Pembangunan di Malang -->

Iklan Atas

Langkah Awal Renovasi Stadion Kanjuruhan, DPR RI Tinjau Pembangunan di Malang

Kamis, 14 Maret 2024

Renovasi Stadion Kanjuruhan masih berlangsung sampai saat ini.


Malang - Anggota Komisi X DPR RI yang menangani bidang pendidikan, olahraga, dan kesenian telah melakukan peninjauan terhadap proses renovasi Stadion Kanjuruhan di Kepanjen, Kabupaten Malang. Mereka menyatakan bahwa saat ini proses renovasi stadion baru mencapai 30 persen dan diharapkan selesai pada akhir tahun 2024.


Ada lima anggota Komisi X DPR RI yang turut serta dalam peninjauan langsung pembangunan Stadion Kanjuruhan. Mereka secara langsung mengecek kemajuan pembangunan dari area sisi barat stadion.


Anggota Komisi X DPR RI tersebut masuk ke dalam area proyek, sementara awak media hanya diizinkan menunggu di luar pagar pembatas renovasi Stadion Kanjuruhan.


Dari area barat Stadion Kanjuruhan, terlihat bahwa proses pembangunan masih berlangsung. Pagar sementara setinggi sekitar 2 meter telah dipasang di sekitar stadion selama proses renovasi.


Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih, menjelaskan tujuan kedatangan mereka dan mengatakan bahwa proyek pembangunan Stadion Kanjuruhan ini dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).


Abdul Fikri mengungkapkan bahwa progres pembangunan stadion saat ini baru mencapai sekitar 30 persen dari total yang ditargetkan. Namun, mereka belum dapat melihat secara fisik bagian mana dari stadion yang sudah dibangun karena hanya menerima penjelasan dari PT Waskita Karya, kontraktor yang menang tender proyek pembangunan.


"Kami belum melihat secara langsung, tetapi kami menerima informasi bahwa progres pembangunan rata-rata mencapai 30 persen. Targetnya adalah selesai pada Desember 2024," katanya.


Abdul Fikri menegaskan bahwa pembangunan Stadion Kanjuruhan harus sesuai dengan spesifikasi dan anggaran yang telah ditetapkan oleh APBN. Dia juga menyebutkan keinginan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan untuk mempertahankan Pintu 13 sebagai tempat untuk berdoa dan mendirikan monumen sebagai pengingat tragedi tersebut.


"Sementara Pintu 13 tetap dipertahankan karena beberapa pihak menginginkannya sebagai monumen. Kami ingin memastikan bahwa proyek ini transparan dan dipublikasikan dengan baik," tambahnya.


Abdul Fikri berharap progres pembangunan stadion dapat berjalan sesuai rencana, dengan target penggunaan stadion pada Agustus 2024. Nuri Hidayat, seorang keluarga korban tragedi Kanjuruhan, menegaskan bahwa keluarga korban tidak menolak pembangunan stadion, tetapi ingin mempertahankan Pintu 13 sebagai tempat untuk berdoa dan sebagai tanda pengingat tragedi yang terjadi.(BY)