Menghadapi Tantangan Pasar Kendaraan Listrik, Nissan dan Honda Jalin Kemitraan Strategis -->

Iklan Atas

Menghadapi Tantangan Pasar Kendaraan Listrik, Nissan dan Honda Jalin Kemitraan Strategis

Rabu, 20 Maret 2024

Nissan dan Honda kerja sama kembangkan mobil listrik.


Jakarta - Produsen mobil asal Jepang, Nissan dan Honda, telah mengumumkan kemitraan mereka untuk mengembangkan mobil listrik. Langkah ini diambil guna menghadapi persaingan global yang semakin ketat di pasar kendaraan listrik.


Seperti yang diketahui, Tesla bersama pesaingnya dari China seperti BYD telah mendominasi pangsa pasar kendaraan listrik.


Meskipun Nissan pernah menjadi pelopor kendaraan listrik di pasar massal dengan Leaf lebih dari satu dekade yang lalu, namun saat ini perusahaan tersebut kalah bersaing dengan pesaingnya.


Sementara Honda, yang terkenal dengan kendaraan yang handal dan hemat bahan bakar, juga mengalami kesulitan untuk menancapkan posisinya di sektor kendaraan listrik.


"Meningkatkan upaya menuju masa depan yang sepenuhnya netral karbon dan bebas kecelakaan adalah hal yang penting bagi kami," kata CEO Nissan, Makoto Uchida, seperti yang dilansir oleh Arena EV pada Rabu (20/3/2024).


"Kemitraan strategis ini adalah pengakuan akan kebutuhan kita untuk memecah batasan-batasan lama dan bekerja sama agar tetap kompetitif," tambahnya.


Presiden Honda, Toshihiro Mibe, juga menyampaikan pendapat yang serupa.


"Industri otomotif sedang mengalami transformasi yang sangat besar yang terjadi hanya sekali dalam satu abad. Kita perlu untuk menjelajahi potensi kemitraan guna menciptakan nilai baru dan mendorong kemajuan," ungkapnya.


Kerja sama ini memiliki potensi untuk memberikan manfaat bagi kedua perusahaan. Kolaborasi dalam pengembangan komponen inti kendaraan listrik, seperti baterai dan powertrain, dapat mengurangi biaya secara signifikan dan mempercepat proses produksi.


Sejarahnya, Toyota lebih cenderung ke arah teknologi hibrida daripada kendaraan listrik sepenuhnya.


Kedua perusahaan belum mengungkapkan secara spesifik rincian keuangan dari kesepakatan ini. Namun, kedua CEO menyadari kemungkinan adanya keterikatan modal di masa yang akan datang. Untuk saat ini, fokus mereka adalah untuk mengeksplorasi peluang kolaborasi di bidang-bidang utama.(BY)