Sandiaga Uno Dorong Pasaman Equator Masuk Agenda KEN agar Berskala Nasional -->

Iklan Atas

Sandiaga Uno Dorong Pasaman Equator Masuk Agenda KEN agar Berskala Nasional

Minggu, 24 Maret 2024
Foto: Menparekraf Sandiaga Uno menghadiri perayaan Titik Kulminasi Matahari atau Hari Tanpa Bayangan di Tugu Khatulistiwa Bonjol, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat.

Pasaman, fajarsumbar.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Uno menghadiri perayaan Titik Kulminasi Matahari atau Hari Tanpa Bayangan di Tugu Khatulistiwa Bonjol, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat. Sandi mendorong perayaan Titik Kulminasi Matahari yang dibalut dengan Pasaman Equator Festival itu menjadi agenda Kharisma Event Nusantara (KEN), agar menjadi event berskala nasional.



"Silakan saja diajukan agar bisa masuk KEN. Sumbar ini cukup banyak mendapat anggaran festival pada KEN. Kita semua tentu ingin Pasaman Equator Festival ini menjadi festival berskala nasional," kata Sandi kepada wartawan, Sabtu (23/3/2024).


Ia menilai, festival titik kulminasi matahari merupakan event unik dan berbeda, karena digelar pada siang hari.



"Saat ini belum masuk. Jadi nanti silakan diajukan, tentu saja dengan beberapa penyesuaian. Uniknya adalah kalau biasa festival malam hari, ini siang-siang berpanas dan di hari tanpa bayangan," lanjutnya.


Selain agar Pasaman Equator Festival masuk daftar KEN, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu juga mendorong agar Kabupaten Pasaman punya Desa Wisata yang bisa diajukan pada Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI).



Bupati Pasaman, Sabar AS menyebut, perhelatan Festival Kulminasi Matahari yang menjadi agenda wisata tetap tahunan menjadi daya tarik wisatawan datang ke Bonjol Pasaman.


"Menjadi daerah di Garis Khatulistiwa merupakan salah satu kelebihan kita. Tentu, kita ingin agar ini bisa semakin diperkuat , sehingga me nadi daya tarik wisatawan," katanya.


Puncak kulminasi matahari merupakan fenomena alam yang lebih dikenal dengan hari tanpa bayangan.


Fenomena itu dapat terjadi akibat posisi matahari akan berada tepat di atas kepala (titik zenith). Fenomena tersebut terjadi dua kali dalam satu tahun. Periode pertama berlangsung pada bulan Maret dan periode kedua pada September.


Tepat pukul 12.26 WIB, matahari benar-benar berada di atas Khatulistiwa yang menyebabkan semua benda seperti tidak memiliki bayangan.


Sebagai catatan, tahun ini, perayaan titik kulminasi matahari juga bersamaan dengan peringatan Hari Meteorologi Dunia ke-74.

(Naldi)