. |
Padang, fajarsumbar.com - Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat, Supardi menyoroti bahaya praktik sogok-menyogok dalam politik. Ia menekankan bahwa pemimpin Kota Payakumbuh haruslah individu yang mengedepankan nilai-nilai agama dan kebudayaan.
Supardi menyampaikan pandangannya saat berbicara pada acara Safari Ramadan di Masjid Makmur Kelurahan Nunang, Kota Payakumbuh.
Ia menegaskan bahwa memilih pemimpin yang tidak bertanggung jawab dapat berdampak negatif pada semua aspek kehidupan sosial, termasuk ekonomi, tingkat pengangguran, dan tingkat kemiskinan. Selain itu, praktik korupsi juga berpotensi meningkat.
"Masyarakat harus bijaksana dalam menentukan pilihan politiknya agar Kota Payakumbuh dapat terus berkembang ke arah yang lebih baik. Pemimpin yang dipilih harus memiliki rasa cinta dan tanggung jawab terhadap daerah dan masyarakatnya," ujarnya.
Supardi juga mengingatkan pentingnya membangun masjid sebagai pusat kegiatan keagamaan dan wisata religi. Dia berharap Masjid Makmur Nunang dapat menjadi salah satu ikon wisata religi di sekitar Sungai Batang Agam yang membelah Kota Payakumbuh.
Selain itu, dalam kesempatan tersebut, Supardi menyumbangkan dana sebesar Rp 50 juta untuk pembangunan masjid, serta menyampaikan 20 Al Quran. Bank Nagari juga turut memberikan bantuan sebesar Rp10 juta.
Camat Payakumbuh Barat, Ulfakhri, menyambut baik bantuan tersebut, mengatakan bahwa itu akan sangat membantu kelangsungan Masjid Makmur Nunang di masa depan. Dia juga menekankan pentingnya bantuan tersebut sebagai motivasi bagi masyarakat untuk lebih aktif dalam memakmurkan masjid.
Turut hadir dalam acara tersebut beberapa tokoh penting, antara lain Komandan Lanud Sutan Sjahrir Kolonel Sani Salman, perwakilan dari Bank Nagari, Komisioner KI Sumatera Barat Tanti Endang Lestari, serta beberapa pejabat dari Sekretariat DPRD Sumatera Barat.(*)