Libur Idul Fitri 1445 H/2024 M, Meer Von Kandi Masih Jadi Tempat Wisata Favorit Sawahlunto -->

Iklan Atas

Libur Idul Fitri 1445 H/2024 M, Meer Von Kandi Masih Jadi Tempat Wisata Favorit Sawahlunto

Selasa, 16 April 2024
Objek wisata Meer Von Kandi. (foto ist) 


Sawahlunto, fajarsumbar.com - Dilihat dari trend pengunjung wisatawan saat liburan Idul Fitri 1445 Hijriah atau 2024 Masehi ke Kota Sawahlunto, Meer Von Kandi masih menjadi tempat favorit para wisatawan menikmati libur lebaran tahun ini, disusul Taman Satwa Kandi, Waterboom Muaro Kalaban dan Geopark Batu Runcing Silungkang.


Selanjutnya, objek wisata yang tak kalah ramai dikunjungi para wisatawan adalah Pemandian Mudiak Lugha di Desa Silungkang Oso, diikuti Puncak Cemara, Museum Kereta Api, Museum Gudang Ransoem, Situs Lubang Tambang Suro dan Kebun Buah Kandi.


Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Sawahlunto, Adri Yusman menyebut pembenahan infrastruktur jalan memasuki Kota Sawahlunto menjadi peran sentral dan mempengaruhi kedatangan para wisatawan ke kota ini.


Hal inilah yang menyebabkan turunnya kunjungan wisatawan ke Sawahlunto meski telah ditetapkan menjadi salah satu Situs Warisan Budaya Dunia UNESCO sebagai World Heritage atau Situs Warisan Dunia dengan nama “Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto” karena perpaduan antara teknologi pada era tersebut dengan budaya lokal Sawahlunto.


"Iya pembenahan infrastruktur, akses jalan menuju Kota Sawahlunto. Semua destinasi mengalami penurunan di Kota Sawahlunto, dikarenakan pengunjung malas masuk ke kota ini akibat jalan yang tak kunjung diperbaiki," ungkap Adri Yusman, Selasa (16/4/2024).


Data kunjungan wisatawan ke Kota Sawahlunto liburan Idul Fitri 1445 H/2024 M. (Data Disparpora Kota Sawahlunto) 


Meskipun demikian, Adri Yusman selaku Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Sawahlunto takkan tinggal diam dengan keadaan seperti ini. Ia bertekad akan melakukan inovasi baru dengan menciptakan wahana baru untuk meningkatkan kunjungan wisatawan kedepannya.


"Disamping itu kedepannya, harapan saya ingin melahirkan destinasi baru. Dengan bekerjasama dengan stakeholder terkait seperti Dinas PUPR. Pembangunan pariwisata ini tidak bisa hanya dilakukan sendiri-sendiri, Ini lintas sektoral. Bagaimana pun hebatnya kita bangun destinasi, kalau akses jalan tadi tidak dibenahi oleh PUPR, sama saja omong kosong," timpalnya kemudian.


Pengelolaan destinasi wisata mesti terus ditingkatkan. Peningkatan sumberdaya manusia pariwisata mutlak dilakukan dalam pengembangan tata kelola bidang pariwisata.


Meski pengelola objek wisata sudah mengelola objek miliknya secara optimal, tetap diperlukan upaya pengembangan destinasi sesuai prinsip pengelolaan pariwisata. Di antaranya dengan konsep 3A yakni atraksi, aksesibilitas, dan amenitas. Sehingga, pengelolaan berjalan baik dan destinasi tersebut banyak diminati.


Ditambahkannya, atraksi adalah apa yang bisa dilihat dan dilakukan oleh wisatawan di destinasi tersebut. Bisa keindahan alam, budaya masyarakat setempat, peninggalan bangunan bersejarah, serta atraksi buatan seperti sarana permainan dan hiburan. Ini harus unik dan berbeda.


“Atraksi destinasi kita oke, amenitas kita oke dengan adanya hotel dan homestay serta lainnya. Tapi hanya akses seperti sarana dan infrastruktur untuk menuju destinasi, seperti jalan raya inilah yang banyak rusak, sama saja omong kosong,” tutup Adri Yusman. (ton)