Perjalanan Mudik Panjang Bersama Xpander Cross, Kenyamanan dan Keamanan Terjamin -->

Iklan Atas

Perjalanan Mudik Panjang Bersama Xpander Cross, Kenyamanan dan Keamanan Terjamin

Sabtu, 27 April 2024

Cerita Seru Mudik dengan Mitsubishi Xpander Cross


Fajarsumbar.id - Mudik merupakan tradisi tahunan yang selalu penuh tantangan, kecemasan, namun juga keseruan tersendiri tiap tahunnya. Pada tahun ini, mudik bersama keluarga besar saya membawa pengalaman dan tantangan yang unik.


Perjalanan mudik kali ini cukup panjang, dari Jakarta ke Kudus, lalu Kudus ke Kota Sukabumi, dan kembali ke Jakarta. Total jarak yang kami tempuh selama perayaan Lebaran mencapai 1.289 km, termasuk perjalanan keliling kota Kudus dan Sukabumi.


Perjalanan ini tentunya seru, terutama karena kami adalah keluarga besar dengan empat anak berbagai usia. Dua remaja dengan tinggi 167 cm dan 165 cm, serta dua balita. Dengan komposisi ini, kendaraan yang nyaman sangat diperlukan agar perjalanan berjalan lancar tanpa keluhan.


Kenyamanan dari segi luas kabin penting agar kaki kami bisa nyaman selama duduk dalam mobil dalam waktu yang lama, sementara dua balita tetap memiliki ruang gerak yang cukup. Ditambah lagi dengan banyaknya barang bawaan. Kami membawa satu koper sedang, satu koper kabin, tiga tas travel ukuran besar, satu kotak sedang, dan berbagai perlengkapan kecil sebagai antisipasi selama perjalanan.


Itulah sebabnya kami memilih kendaraan yang tidak hanya nyaman bagi keluarga, tetapi juga memiliki bagasi luas. Kami tidak pernah menggunakan bagasi atap mobil, sehingga ketika mendapat tawaran untuk mudik dengan Mitsubishi Xpander Cross terbaru, saya langsung setuju.


Xpander Cross adalah mobil MPV 7 kursi yang nyaman dan tangguh di Indonesia. Dengan dimensi panjang 4.500 mm, lebar 1.800 mm, dan tinggi 1.750 mm, kami berharap bisa menikmati perjalanan panjang dengan kenyamanan. Dua anak remaja duduk di depan, sementara saya, ibu, dan dua balita duduk di tengah, dan satu kursi belakang direbahkan untuk memperluas kapasitas bagasi.


Dengan kursi belakang direbahkan, ruang bagasi menjadi lebih fleksibel. Satu tas travel bahkan bisa digunakan sebagai sandaran bagi penumpang di belakang.


Para penumpang di belakang juga merasa nyaman, terutama anak remaja dengan tinggi 167 cm, karena masih ada jarak yang cukup antara kepala mereka dengan langit-langit mobil, dan kaki mereka tetap lega. Jok kedua, tempat duduk balita, digeser ke depan untuk memberikan lebih banyak ruang bagi kaki.


Ada saku di jok dan pintu mobil, serta dua tempat minum di antara kursi penumpang dan pengemudi, sehingga anak-anak bisa mengambil minuman sendiri tanpa meminta bantuan. Ini juga melatih kemandirian mereka. Selain itu, tempat penyimpanan di depan dan di bawah kursi penumpang membuat penataan barang menjadi lebih praktis.


Kami merasa nyaman dengan suhu di dalam mobil, meskipun melakukan perjalanan di siang hari. Kami berangkat dari rumah sekitar pukul 9.30 WIB, saat cuaca sudah cukup panas, terutama saat melewati tol Cikampek-Palimanan. Meskipun tidak menggunakan fitur AC Double Blower dari Xpander Cross, AC standar sudah cukup dingin sampai ke penumpang belakang.


Pada hari H-2 pulang, kami sedikit khawatir akan kondisi jalanan yang diprediksi macet, terutama setelah mendengar tentang kecelakaan yang menyebabkan 12 orang meninggal. Namun, insiden tersebut terjadi di jalur kontra, sehingga tidak terlalu mengganggu jalur normal.


Kami hanya mengalami sedikit kemacetan di sepanjang tol Cikampek, dari KM 42 hingga KM 56. Setelah itu, perjalanan berjalan lancar dengan kecepatan rata-rata 100 km per jam. Saat tersendat di KM 42 hingga 56, fitur Brake Auto Hold (BAH) sangat membantu.


Fitur ini memungkinkan mobil tetap berhenti saat berhenti tanpa harus menekan rem, sehingga membuat perjalanan macet menjadi lebih nyaman. Selama perjalanan ke Kudus, kami hanya mengalami sedikit kemacetan di sepanjang tol Cikampek, dari KM 42 hingga KM 56. Setelah itu, perjalanan berjalan lancar dengan kecepatan rata-rata 100 km per jam. Saat tersendat di KM 42 hingga 56, fitur Brake Auto Hold (BAH) sangat membantu.


Fitur ini memungkinkan mobil tetap berhenti saat berhenti tanpa harus menekan rem, sehingga membuat perjalanan macet menjadi lebih nyaman. Saat melewati tol Cisumdawu yang berkelok-kelok dan menanjak, efisiensi bahan bakar turun menjadi 16-17 km per liter, namun tetap cukup efisien untuk perjalanan luar kota.


Selama perjalanan 1.289 km, kami menghabiskan sekitar 84 liter bahan bakar Pertamax, atau sekitar Rp1.100.000. Dengan rata-rata konsumsi bahan bakar sekitar 15,4 km per liter, ini termasuk efisien untuk perjalanan yang meliputi macet di tol Cikampek, rute naik turun Cisumdawu, serta perjalanan di Kudus dan Sukabumi.


Selain cara mengemudi, fitur Eco Indikator di Xpander Cross juga membantu efisiensi bahan bakar. Fitur ini memberikan panduan gaya mengemudi yang irit, dengan indikator yang akan menyala jika gaya mengemudi efisien.


Fitur-fitur canggih seperti AYC (Active Yaw Control), ABS, ASC, dan lampu LED membuat perjalanan lebih aman dan nyaman. AYC membuat mobil tetap stabil di jalanan licin, sementara lampu LED memberikan penerangan yang baik di malam hari.


Mudik dengan Xpander Cross adalah salah satu pengalaman paling menyenangkan bagi kami.(BY)