Seminar Nasional dan Halaqah Tuangku di STIT Syekh Burhanuddin, Suhatri Bur Ikut Bicara Isu Kontemporer dan Problematika Umat -->

Iklan Cawako Sawahlunto

Seminar Nasional dan Halaqah Tuangku di STIT Syekh Burhanuddin, Suhatri Bur Ikut Bicara Isu Kontemporer dan Problematika Umat

Minggu, 21 April 2024
Bupati Suhatri Bur bersama Prof.Dr.H.Duski Samad, MA, Ketua Yayasan STIT Syekh Burhanuddin, Pariaman (foto.doc.saco)



Pariaman - Bupati Suhatri Bur dengan setinggi-tingginya kegiatan Halal Bi Halal, Halaqah Tuangku dan Seminar Nasional di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Syekh Burhanuddin ini.


Karena, beberapa hal pun dibahas dalam Seminar dan Halaqah. Setidaknya, kita membincangkan penyebab terjadi perselisihan sesama umat Islam. Sebab, salah satu faktor dengan mengklaim beriman atau tidak. Bahkan, mem-bid'ahkan amalan orang lain, sedangkan ia sendiri menyatakan yang benar 


Hal itu dikemukakan Bupati Suhatri Bur, ketika menghadiri kegiatan bertajuk "Seminar Nasional, Halal Bi Halal, Pembukaan Halaqah Tuanku dan Silaturahmi Tuanku Nasional" di Aula Islamic Centre Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Syekh Burhanudin, Kampung Baru, Kota Pariaman, Sabtu, (20/04/2024).


Bupati Suhatri Bur turut menyoroti isu-isu kontemporer, khususnya problematika tentang bid'ah di tengah-tengah umat yang masih diperselisihkan dalam teori dan prakteknya. 


Kenapa ia menyoroti isu bid'ah ini, karena gerakan ini masih terus eksis dengan menyerang kelompok di luar mereka yang berdalih bid’ah. 


Oleh sebab itu, kata Suhatri Bur, maka diperlukan pemahaman bid'ah tersebut sebagai sebuah konsep yang kompleks. Artinya, ada pandangan yang menganggap sebagai kesalahan yang harus diperbaiki.


Disamping itu, sambung dia, ada yang berpandangan sebagai bentuk kreativitas yang diperbolehkan. Hal itu, dengan syarat tidak bertentangan dengan ajaran Al-Quran dan As Sunnah.


"Hidup ini membutuhkan pedoman yang pasti yang sesuai dengan Al Quran dan Sunah Rasul. Karena itu, maka dilakukan klasifikasi suatu perbuatan sebagai bid'ah. Dalam hal ini, jika tidak dilakukan Nabi Muhammad SAW merupakan kepicikan dalam berpikir dan menalar firman Allah," ungkap Suhatri Bur


Terakhir,  Bupati Suhatri Bur menyebut digelarnya kegiatan seminar nasional, Halal Bi Halal, dan Pembukaan Halaqah Tuanku serta Silaturahmi Tuanku Nasional di STIT Syech Burhanuddin ini, menandai langkah penting dalam memperkuat dengan memelihara tali silaturahmi antar sesama Alumni. Ini menunjukkan eksistensi para Alumni yang Tuangku di tengah- tengah masyarakat.


"Untuk itu, kita apresiasi dengan penghargaan setinggi tingginya atas kegiatan ini. Ini menandai langkah penting dalam memperkuat dan memelihara tali silaturahmi" tutur Bupati Suhatri Bur yang di dampingi Kabag Protokoler dan Komunikasi Pimpinan Anton Wira Tanjung.


Acara silaturahmi ini mengangkat tema "Rekognisi Kepemimpinan Tuanku, Kompetensi, Tradisi, dan Aktualisasinya". Hal demikian, sebagai wadah untuk memperkuat hubungan dengan STIT Syekh Burhanudin Pariaman. Juga menjadi ajang untuk menjalin kerjasama melalui WhatsApp Group Silaturahmi Tuanku Nasional.


Dalam seminar nasional dengan menampilkan narasumber Prof.Dr.H.Duski Samad, MA Tuangku Mudo, Dr.H.Muhammad Nur, MA Tuangku Bagindo, dan Dr.Zalkhairi, MA Tuangku Bagindo ini, dengan moderator Wakil Ketua I STIT Syekh Burhanuddin, Dr.Heri Surikno, MA.


Pada prinsipnya, mereka berbagi pandangan dan pengetahuan dalam memperkuat hubungan silaturahmi. Sekaligus, para narasumber membahas konsep-konsep yang relevan dengan tema yang diangkat.


Kehadiran narasumber sebagai pemateri, menjadi poin penting dalam memperkaya wawasan. Dan, memperkokoh hubungan antar lembaga serta masyarakat dalam membangun silaturahmi yang berkesinambungan.


Partisipasi yang aktif dari para peserta seminar, melahirkan ada kerjasama dan dialog berkemajuan. Sehingga akan memberikan dampak positif untuk pembangunan masyarakat. Juga pemeliharaan nilai-nilai tradisional yang kental dengan semangat silaturahmi.(saco).