34 Nyawa Melayang Belasan Orang Masih Hilang, Banjir Lahar Dingin di Sumbar Menyisakan Duka Mendalam -->

Iklan Atas

34 Nyawa Melayang Belasan Orang Masih Hilang, Banjir Lahar Dingin di Sumbar Menyisakan Duka Mendalam

Senin, 13 Mei 2024
Satu unit minibus terseret banjir lahar dingin, Sabtu (12/5/2025) malam. (dok antara)


Padang, fajarsumbar.com - Korban meninggal akibat banjir lahar dingin di Sumatera Barat terus bertambah. Hingga Minggu (12/5/2024) malam, tercatat ada 37 warga yang meninggal dunia dan belasan orang belum diketahui nasibnya.


Data tersebut berdasarkan laporan dari kantor SAR Kelas A Padang. Dari 37 korban meninggal, 19 di antaranya berasal dari Kabupaten Agam, kemudian sembilan orang dari Kabupaten Tanah Datar, satu orang dari Padang Panjang, dan delapan orang dari Padang Pariaman.


Sementara belasan orang yang dinyatakan hilang masih dalam pencarian tim SAR.


Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono menyebut, jenazah korban sudah dibawa ke beberapa rumah sakit, termasuk RS Bhayangkara. 


Meski begitu, masih ada jenazah yang belum diketahui identitasnya hingga saat ini. Sebelumnya, banjir lahar dingin menerjang Kabupaten Agam dan Tanah Datar pada Sabtu (11/5/2024) malam.


Banjir terjadi setelah hujan deras mengguyur kawasan tersebut yang dekat dengan Gunung Marapi. Akibatnya, material dari pegunungan terbawa air hingga merusak rumah-rumah warga.


Banjir lahar dingin yang melanda beberapa wilayah di Sumatera Barat telah meninggalkan luka yang amat dalam. Musibah yang terjadi Sabtu 10 Mei 2024 malam, disebabkan intensitas hujan yang sangat tinggi mengakibatkan aliran lahar yang mendadak dan merusak pemukiman serta infrastruktur di sepanjang jalurnya.


Menurut laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat, banjir lahar dingin tersebut akibat intensitas hujan yang sangat tinggi. Lahar dingin yang terbawa oleh aliran sungai melanda desa-desa di Kabupaten Tanah Datar, Agam. Banjir lahar dingin dengan kecepatan tinggi, menyapu segala yang ada di jalurnya.


"Kami tidak sempat bersiap. Lahar dingin tiba-tiba datang dengan kecepatan yang luar biasa," ujar Siti, seorang warga yang terkena dampak paling parah. "Banyak rumah hanyut, harta benda hilang, dan yang paling menyedihkan adalah kehilangan nyawa beberapa anggota keluarga," tambahnya.


Tim evakuasi dan relawan bekerja keras untuk memberikan bantuan kepada para korban. Tim penyelamat dan relawan turut bergerak cepat untuk evakuasi penduduk dan memberikan pertolongan kepada yang membutuhkan.


"Saat ini, fokus kami adalah untuk memberikan bantuan kepada korban dan memulihkan kondisi daerah yang terdampak," ungkap Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi yang terjun langsung ke lokasi bencana, Minggu (12/5/2024) kemarin.


Pemerintah Provinsi Sumatera Barat juga telah menginstruksikan semua pihak terkait, termasuk Dinas Kesehatan dan relawan, untuk memberikan bantuan dan perawatan medis kepada korban yang membutuhkan. Langkah-langkah pencegahan juga telah diambil untuk mengantisipasi potensi bahaya lanjutan.


Banjir lahar dingin di Sumatera Barat telah menyisakan duka yang mendalam bagi masyarakat setempat. Namun, semangat gotong royong dan solidaritas terlihat kuat dalam upaya pemulihan dan pembangunan kembali daerah yang terkena dampak.(ab)