Pj Wako Padang Panjang Sonny Laporkan ke BNPB Kondisi Bencana Alam -->

Iklan Atas

Pj Wako Padang Panjang Sonny Laporkan ke BNPB Kondisi Bencana Alam

Selasa, 14 Mei 2024
Pj. Walikota Padang Panjang Sonny Budaya Putra saat menemui Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto di BIM, Senin (13/5).


Padang Panjang, fajarsumbar.com - Pascabencana banjir bandang yang menimpa Kota Padang Panjang, Pj. Wali Kota, Sonny Budaya Putra, menemui Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, S.Sos, M.M, di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Senin (13/5).


Dalam pertemuan tersebut, Sonny menceritakan kondisi terkini di Kota Padang Panjang pascabanjir bandang yang menerjang kota berjuluk Serambi Mekkah itu.


“Kejadian pertama pada 8 April 2024, banjir lahar dingin erupsi Gunung Marapi dari Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar menyebabkan meluapnya Batang Air Tanjung yang berlanjut ke Batang Sikakek yang mengakibatkan terputusnya Jembatan Tanjung. Perkiraan kerugian sekitar Rp914 juta,” jelas Sonny.


Lau pada  11 Mei kemarin, lanjut Sonny, terjadinya galodo aliran sungai dari Aia Angek, Kecamatan X Koto yang mengakibatkan meluapnya Sungai Lubuk Mata Kucing, Kelurahan Pasar Usang, Batang Aia Sangkua, Kelurahan Silaing Bawah, dan Sungai Batang Sikakek Kelurahan Sigando dan Ekor Lubuk.


“Akibat bencana alam tersebut, dua warga Padang Panjang hanyut dan meninggal dunia. Satu orang mengalami luka berat, serta 198 jiwa harus diungsikan,” jelas Sonny.


Dikatakan, untuk akses jalan di kawasan Lubuk Mata Kucing, akibat banjir bandang tersebut, jalan penghubung Padang Panjang dengan Nagari Singgalang, Kabupaten Tanah Datar amblas. Serta objek wisata Lubuk Mata Kucing hancur.


Kepala BNPB  Suharyanto menyampaikan ucapan duka mendalam kepada para keluarga korban. Ia pun berjanji  segera menurunkan bantuan untuk penanggulangan bencana tersebut.


“Kita akan penuhi kebutuhan dasarnya sampai kondisi kembali normal. Untuk pencarian korban, terus lakukan sampai enam hari ke depan. Kalau masih ada yang belum bertemu silakan komunikasikan dengan ahli waris. Kapan perlu tambah hari untuk pencariannya,” kata Suharyanto.


Untuk tahap awal ini, lanjutnya, kebutuhan terkait dengan masyarakat harus terpenuhi. BNPB juga telah menyiapkan bantuan berupa Dana Siap Pakai (DSP) yang bisa dipergunakan untuk penanggulangan tahap awal ini.


Saat pertemuan tersebut, Pemko Padang Panjang menerima DSP sebesar Rp200 juta dan bantuan berupa tenda, sembako, genset serta kebutuhan pokok lainnya. (syam)