Korea Utara Mengkritik Latihan Militer Bersama Korea Selatan, Jepang, dan AS -->

Iklan Cawako Sawahlunto

Korea Utara Mengkritik Latihan Militer Bersama Korea Selatan, Jepang, dan AS

Senin, 01 Juli 2024
ilustrasi


Korsel - Pada bulan ini, Korea Utara mengeluarkan kritik terhadap latihan militer gabungan Korea Selatan, Jepang, dan Amerika Serikat yang disebut "Freedom Edge". Menurut media pemerintah, latihan ini dianggap sebagai indikasi bahwa hubungan antara ketiga negara tersebut semakin mirip dengan NATO versi Asia. Latihan ini melibatkan kapal perusak, jet tempur, dan kapal induk bertenaga nuklir AS Theodore Roosevelt, dengan fokus pada pertahanan terhadap rudal, kapal selam, dan serangan udara.


Guardian melaporkan bahwa latihan ini direncanakan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Camp David tahun lalu untuk memperkuat kerja sama militer di tengah ketegangan di Semenanjung Korea akibat uji coba senjata dari Korea Utara.


Kementerian Luar Negeri Korea Utara menegaskan bahwa Pyongyang tidak akan mengabaikan penguatan blok militer yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan sekutunya, dengan menjamin perlindungan perdamaian regional melalui respon yang agresif. Kementerian tersebut juga mencatat upaya Washington untuk menghubungkan Korea Selatan dan Jepang dengan NATO, serta mengkritik langkah Korea Selatan yang mempertimbangkan untuk memasok senjata ke Ukraina sebagai protes terhadap pakta pertahanan baru antara Kim Jong Un dan Vladimir Putin.


Partai berkuasa Korea Utara, dipimpin oleh Kim, mengadakan pertemuan penting yang membahas masalah ekonomi dan menetapkan fokus untuk paruh kedua tahun ini. Korea Utara telah lama mengutuk latihan militer gabungan AS dan Korea Selatan sebagai latihan invasi yang mendukung kebijakan bermusuhan dari Washington dan Seoul. (des)