Komentar |
| Chery masih tunggu insentif sebelum luncurkan mobil hybrid. |
Jakarta - Para produsen mobil di Indonesia sedang menantikan kebijakan insentif untuk mobil hybrid. Kebijakan ini dipandang akan memberikan dampak signifikan bagi industri otomotif Tanah Air.
Pemerintah Indonesia sedang menggodok regulasi yang tepat untuk mobil hybrid, yang diharapkan dapat membantu mengurangi emisi. Namun, hingga saat ini regulasi tersebut masih dalam proses perumusan.
Chery, yang aktif dalam pasar mobil listrik, berencana memperkenalkan mobil hybrid di Indonesia dalam waktu dekat. Namun, perusahaan ini juga menunggu kebijakan insentif dari pemerintah.
"Sangat penting bagi kami untuk mendapatkan insentif dari pemerintah. Ini akan memberikan keuntungan besar bagi konsumen," kata Head of Marketing PT Chery Sales Indonesia, Mohamad Ilham Pratama, kepada wartawan di Jakarta, Senin (8/7/2024).
"Iya, mobil listrik saat ini mendapatkan insentif yang beragam, mulai dari bebas ganjil genap hingga PPN 10 persen ditanggung pemerintah. Kami juga berharap mobil plug-in hybrid dapat mendapatkan insentif serupa," tambahnya.
Ilham menegaskan bahwa Chery telah menyertakan mobil hybrid dalam rencana bisnisnya untuk Indonesia. Namun, perusahaan masih melakukan penelitian untuk menentukan waktu yang tepat untuk meluncurkan model tersebut.
"Mobil hybrid sudah masuk dalam proyek kami. Kami sedang mengevaluasi kapan waktu yang tepat untuk memasarkannya di Indonesia, mengingat adanya permintaan dan pasar untuk PHEV (plug-in hybrid electric vehicle)," jelasnya.
Ilham juga mengungkapkan rencana Chery untuk merakit mobil plug-in hybrid di Indonesia secara CKD (completely knocked down). Mobil ini akan dipamerkan di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 di ICE BSD City, Tangerang, pada 18-28 Juli mendatang.
"Kami berencana untuk merakit mobil ini secara lokal. Semua produk yang kami jual di pasar lokal adalah hasil CKD. Kami juga akan memperkenalkan model Tiggo lainnya di GIIAS 2024," tambahnya.(BY)