Zulhas; Indonesia Memimpin Pasar Global sebagai Eksportir Pinang Terbesar -->

Iklan Atas

Zulhas; Indonesia Memimpin Pasar Global sebagai Eksportir Pinang Terbesar

Minggu, 14 Juli 2024

RI lepas ekspor produk pinang ke Arab dan Bangladesh


Jakarta - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) telah melepas ekspor produk pinang senilai USD692 ribu atau setara Rp11 miliar. Produk pinang sebanyak 8 kontainer akan dikirim ke Arab Saudi dan 20 kontainer lagi ke Bangladesh.


"Dengan kegiatan ekspor yang kita saksikan hari ini, ini menunjukkan bahwa potensi untuk diversifikasi produk ekspor sangat besar, mencakup sumber daya alam, manufaktur, serta hasil pertanian dan perkebunan. Seperti yang terlihat pagi ini, kontainer-kontainer berisi pinang siap diekspor," kata Zulhas dalam acara Pelepasan Ekspor Produk Pinang yang diselenggarakan oleh PT. Best Star Indonesia di Jambi, Sabtu (13/7/2024).


Zulhas menekankan bahwa Indonesia memiliki komoditas pinang yang sangat potensial, menjadikan Indonesia sebagai eksportir pinang terbesar di dunia.


"Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai eksportir pinang dunia, memasok 35% dari kebutuhan global. Kita harus terus menjaga dan memperkuat posisi ini," ujar Zulhas.


Menurut Zulhas, nilai ekspor pinang Indonesia mencapai USD49,1 juta pada periode Januari-Mei 2024. Tujuan utama ekspornya mencakup negara-negara seperti Iran, India, Tiongkok, Bangladesh, dan Malaysia.


"Dalam periode Januari-Mei 2024, ekspor pinang Indonesia mencapai nilai USD49,1 juta. Negara-negara tujuan utama ekspor pinang tahun 2023 adalah Iran 42,11%, India 14,82%, Tiongkok 10,81%, Bangladesh 9,41%, dan Malaysia 5,86%," jelasnya.


Dia juga menyoroti pertumbuhan permintaan pinang global yang mencapai 39,04% pada tahun 2023.


"Permintaan global terhadap pinang menunjukkan pertumbuhan yang sangat menjanjikan. Permintaan impor pinang pada tahun 2023 meningkat 39,04% dengan nilai mencapai USD358,7 juta. Penggunaan pinang tidak hanya terbatas pada konsumsi langsung, tetapi juga digunakan dalam industri dengan nilai tambah seperti biomedis untuk antidepresan, antioksidan, dan lainnya," tambahnya.


Zulhas juga menyebutkan beberapa negara importir terbesar pinang, termasuk India dengan nilai ekspor USD147,33 juta, Iran USD55,69 juta, Bangladesh USD35,30 juta, Uni Emirat Arab USD34,42 juta, dan Vietnam USD26,53 juta.


Dalam konteks ini, Zulhas mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga komoditas unggulan Indonesia.


"Kita perlu mengembangkan basis keunggulan komparatif kita, seperti yang terlihat pada komoditas seperti cokelat, kopi, lada, cengkeh, pinang, dan kayu manis. Ini harus menjadi fokus kita bersama, termasuk para bupati, gubernur, dan semua pihak terkait," jelasnya.


Zulhas juga menjelaskan bahwa telah dilakukan langkah-langkah strategis untuk maksimalisasi potensi ekspor pinang.


"Kami telah membuka akses pasar luar negeri melalui pendekatan diplomasi pemerintah ke pemerintah, serta perjanjian dagang seperti FTA, PTA, atau CEPA sebagai 'toll way' bagi ekspor ke mitra dagang. Kami juga menyediakan fasilitas pendampingan bagi eksportir untuk memastikan kelancaran ekspor, termasuk sertifikasi, penyusunan rencana ekspor, dan lainnya," ungkapnya.


Kemendag juga aktif dalam mempromosikan produk melalui berbagai kegiatan, salah satunya melalui Trade Expo Indonesia.


"Trade Expo Indonesia tahun ini akan digelar pada tanggal 9-12 Oktober 2024. Ini adalah platform promosi yang sangat baik untuk memperluas pasar," tutur Zulhas.


Zulhas menegaskan komitmennya untuk menjaga agar harga pinang tetap stabil di pasar global, demi keuntungan petani dan pelaku usaha dalam negeri.


"Saya telah melakukan berbagai pertemuan dengan Perdana Menteri India dan Menteri Perdagangan India untuk membahas pasar pinang, mengingat India merupakan pasar terbesar bagi produk ini. Kami terus berupaya untuk memastikan harga yang menguntungkan bagi ekspor kita," tutupnya.(BY)