Latihan Militer Garda Revolusi Iran Usai Kematian Ismail Haniyeh -->

Iklan Atas

Latihan Militer Garda Revolusi Iran Usai Kematian Ismail Haniyeh

Senin, 12 Agustus 2024

Iran mulai menggelar latihan militer di wilayah barat negara ini saat mereka bersumpah bakal menyerang Israel setelah kematian pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh. 


Jakarta - Pasukan elit Garda Revolusi Iran telah memulai latihan militer di bagian barat negara tersebut, dengan pernyataan untuk menyerang Israel setelah kematian pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh. 


Kantor berita pemerintah Iran, IRNA, melaporkan bahwa latihan militer ini berlangsung dari 9 hingga 13 Agustus.


"[Latihan ini] bertujuan untuk meningkatkan kesiapan tempur dan kewaspadaan," ujar seorang pejabat seperti dikutip oleh Reuters pada Minggu (11/9).


Simulasi perang ini dilakukan di tengah ancaman Iran untuk membalas Israel yang dituduh bertanggung jawab atas kematian Haniyeh.


Haniyeh meninggal di Teheran setelah menghadiri pelantikan Presiden Massoud Pezeshkian pada akhir Juli lalu.


Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyatakan bahwa Israel akan menerima hukuman yang berat.


Sementara itu, Israel memperingatkan Iran terkait ancaman serangan terhadap Negeri Zionis.


"Siapa pun yang melukai kami dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya, kemungkinan besar akan direspons dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya di masa lalu," kata Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant.


Gallant juga menegaskan bahwa Israel tidak menginginkan perang, namun harus mempersiapkan segala kemungkinan.


Kematian Haniyeh terjadi di saat upaya gencatan senjata antara Israel dan Hamas masih berlangsung.


Beberapa pihak menduga bahwa negosiasi gencatan senjata akan terhambat dan situasi di Gaza semakin memburuk.


Israel telah melakukan serangan terhadap Gaza sejak Oktober 2023, yang mengakibatkan lebih dari 39.500 orang tewas akibat operasi tersebut. (des)