Lebih Dekat Kemeriahan Pasar Terapung Lokbaitan Banjarmasin, Pedagang-pedagang Tangguh di Tengah Aliran Sungai Martapura -->

Iklan Cawako Sawahlunto

Lebih Dekat Kemeriahan Pasar Terapung Lokbaitan Banjarmasin, Pedagang-pedagang Tangguh di Tengah Aliran Sungai Martapura

Sabtu, 24 Agustus 2024
Para pedagang gunakan perahu memasarkan dagangannya.


Laporan: Andri Besman dari Banjarmasin


Banjarmasin, fajarsumbar.com — Tak lengkap rasanya berkunjung ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), tanpa merasakan pesona Pasar Terapung Lokbaitan. 


Terletak di jantung Sungai Martapura, pasar terapung ini menyuguhkan pemandangan yang memukau dengan para pedagang yang memamerkan hasil pertanian mereka dengan antusiasme dan kebanggaan.


Pada Sabtu pagi, 24 Agustus 2024, saya bersama rombongan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumbar saat mengikuti Pekan Olahraga Wartawan Nasional (Porwanas) yang dituanrumahi Banjarmasin berkesempatan mengungjungi lokasi lebih dekat pasar terapung Lokbaitan.


.

Kami memulai petualangan menuju pasar terapung yang menawan ini. Kami berangkat dari Siring Menara Pandang menggunakan Kelotok perahu yang dirancang khusus untuk mereka yang ingin ke pasar terapung.


Setelah perjalanan satu jam menyusuri aliran sungai yang membelah Banjarmasin, kami tiba di pusat keramaian yang berwarna-warni.


Sesampai di Pasar Terapung Lokbaitan, suasana pagi hari terasa seperti festival yang tak pernah usai. Di bawah sinar matahari yang memantul dari permukaan air, pasar ini dipenuhi oleh puluhan perahu yang masing-masing dipenuhi barang dagangan. 


.


Para pedagang, kebanyakan ibu-ibu rumah tangga, dengan cekatan mengayuh sampan mereka sambil menawarkan hasil bumi seperti buah-buahan, sayuran, dan makanan khas lokal.


Yang membuat pasar ini benar-benar istimewa adalah cara para pedagang berinteraksi dengan pengunjung. Mereka tidak hanya menawarkan barang dagangan mereka, tetapi juga membalut tawaran mereka dengan pantun dan lagu-lagu daerah yang ceria.


.

Setiap transaksi diiringi dengan warna-warni pantun, menambah kehangatan dan keceriaan suasana.


Di tengah keramaian, perhatian kami tertuju pada seorang pedagang bernama Sari. Dengan senyum lebar dan semangat yang menyala, Sari memanggil-manggil pengunjung untuk melihat dagangannya. 


.

Meski sesekali melirik ke arah Kelotok yang mendekat, Sari tetap fokus menawarkan hasil pertanian yang dipajangnya dengan penuh semangat.


Ketika Kelotok yang kami tumpangi diserbu oleh para pedagang, suasana semakin hidup. Ibu-ibu pedagang, dengan keterampilan pantun yang sudah terlatih, memanfaatkan kesempatan ini untuk memperkenalkan kekayaan produk lokal mereka. 


Mereka seakan menyadari bahwa kehadiran wisatawan adalah peluang emas untuk menjuak dagangan mereka.


.


Pasar Terapung Lokbaitan bukan hanya tempat belanja, tetapi juga komunitas yang saling mendukung dan peduli.


Keajaiban pasar terapung ini bukan hanya terletak pada barang-barang yang dijual, tetapi juga pada kisah-kisah manusia di baliknya. 


Setiap hari, pasar ini menjadi panggung bagi kekayaan budaya dan kehangatan sosial yang menghubungkan pedagang dan pembeli dalam tali persaudaraan yang erat.


.

Setelah hampir satu jam berbaur bersama para pedagang di atas perahu kecil, sebenar kami ingin berlama-lama, namun keterbatasan waktu kami kembali ke hotel dengan Kelotok yang sama kami tumpangi untuk meninggalkan Pasar Terapung Lokbaitan dengan kenangan yang tak terlupakan. 


Pasar ini bukan hanya tempat belanja, tapi lokasi itu terlihat cerminan kekayaan budaya dan semangat komunitas yang hidup di Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan. (***)