Menakar kekuatan militer Rusia yang kini tengah diinvasi balik Ukraina. |
Jakarta – Ukraina mengklaim telah merebut sejumlah kota dan desa di Rusia sebagai bagian dari operasi balasan yang dimulai sejak 6 Agustus lalu. Panglima Militer Ukraina, Oleksandr Syrskyi, mengungkapkan bahwa Kyiv kini telah menguasai 82 permukiman yang sebelumnya dikuasai Rusia.
Selain itu, Ukraina juga telah mendirikan kantor komandan militer di Sudzha untuk menjaga hukum dan ketertiban serta memenuhi kebutuhan penduduk setempat di wilayah yang dikuasai. Sudzha terletak dekat terminal gas Rusia, yang merupakan titik utama untuk pasokan gas dari Rusia ke Eropa melalui Ukraina. Perebutan Sudzha memicu spekulasi bahwa Kyiv mungkin bertujuan untuk mengurangi sumber pendanaan Rusia.
Meskipun sejumlah wilayahnya telah direbut, kekuatan militer Rusia tetap berada di peringkat lima besar dunia. Menurut Global Fire Power, Rusia berada di posisi kedua setelah Amerika Serikat dengan nilai PwrIndx 0,0702, di mana skor 'sempurna' adalah 0.0000.
Dari total populasi Rusia yang mencapai 141.698.923, Kremlin memiliki sekitar 3.570.000 personel militer yang tersebar di Angkatan Darat, Laut, dan Udara. Rusia memiliki 4.255 pesawat, termasuk 809 pesawat tempur, 730 pesawat serangan khusus, 552 pesawat latih, 145 pesawat misi khusus, 19 tank udara, 1.547 helikopter, dan 559 helikopter serang.
Dalam hal kekuatan darat, Rusia mengoperasikan 14.777 tank dan 161.382 kendaraan lapis baja. Artileri self-propelled Rusia berjumlah 6.208, sementara artileri tarik dan artileri roket masing-masing sebanyak 8.356 dan 3.065.
Di sektor laut, Rusia memiliki 781 aset militer, termasuk satu kapal induk, 14 kapal perusak, 12 kapal fregat, 83 korvet, 65 kapal selam, 122 kapal patroli, dan 47 kapal penyapu ranjau. (des)