UNP Komit Jadi Kampus Inklusif dan Ramah Difabel -->

Iklan Cawako Sawahlunto

UNP Komit Jadi Kampus Inklusif dan Ramah Difabel

Jumat, 16 Agustus 2024

 

.

Padang, fajarsumbar.com  – Universitas Negeri Padang (UNP) semakin menunjukkan komitmennya untuk menjadi kampus yang inklusif dan ramah difabel. Dalam upaya tersebut, UNP tidak hanya mendirikan Pusat Layanan Disabilitas, tetapi juga secara terus-menerus memperbarui fasilitas-fasilitas yang mendukung mahasiswa dengan kebutuhan khusus.

Komitmen ini terasa nyata dalam kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) 2024 yang digelar pada 12-20 Agustus 2024. Dua mahasiswa baru yang merupakan tuna rungu, Putri Nabila dan Adzhana Yunita, menjadi bagian dari Gugus II PKKMB tahun ini. Pengalaman mereka selama kegiatan tersebut menggarisbawahi bagaimana UNP telah berupaya keras untuk menyediakan lingkungan yang mendukung bagi seluruh mahasiswanya.

Putri Nabila, yang berasal dari Batusangkar dan diterima di Departemen Pendidikan Luar Biasa Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), berbagi pengalamannya mengikuti PKKMB dengan bantuan Juru Bahasa Isyarat (JBI). “Pelayanan UNP bagus. Sebelumnya juga sudah tahu bakal ada JBI karena kami, mahasiswa baru difabel, sudah digabungkan dalam satu grup WhatsApp. Di sana, kami sudah mendapatkan informasi dan mengenal satu sama lain,” ungkap Putri dengan menggunakan bahasa isyarat yang diterjemahkan oleh JBI, Rosy Mahersa, seorang mahasiswa Pendidikan Luar Biasa.

Lebih lanjut, Putri mengaku sangat senang mengetahui keberadaan Pusat Layanan Disabilitas di UNP. Ia merasa bahagia bisa bertemu dengan teman-teman difabel lainnya yang bersama-sama berjuang untuk meraih cita-cita di kampus ini.

Adzhana Yunita, yang akrab disapa Nana, berasal dari Padang dan juga mengungkapkan kebahagiaannya diterima di UNP melalui jalur SNBP di Program Studi Desain Komunikasi Visual. Nana merasa tidak mengalami kesulitan dalam mengikuti kegiatan PKKMB berkat dukungan yang diberikan oleh kampus. “Saya sangat senang bisa diterima di UNP. Untuk proses belajar nanti, saya akan dibantu oleh sebuah aplikasi yang akan membantu saya memahami materi yang diberikan oleh dosen,” kata Nana.

Kisah Putri dan Nana merupakan cerminan dari upaya nyata UNP dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif. Keberadaan Juru Bahasa Isyarat dalam kegiatan PKKMB dan aplikasi pembelajaran yang mendukung mahasiswa difabel adalah langkah-langkah signifikan menuju kampus yang benar-benar ramah bagi semua. (Utr/Hms/Unp)