Konsumen Pertama Mercedes-Benz di India Kini Lebih Memilih Kendaraan Listrik -->

Iklan Cawako Sawahlunto

Konsumen Pertama Mercedes-Benz di India Kini Lebih Memilih Kendaraan Listrik

Kamis, 19 September 2024

Mercedes-Benz EQS 580 4Matic


NEW DELHI - Mercedes-Benz mengungkapkan bahwa konsumen pertama yang membeli mobil mewah di India kini lebih memilih kendaraan listrik. Bahkan, jumlah pembeli mobil listrik ini mengalami peningkatan yang signifikan.


Penjualan mobil mewah di India meningkat pesat, yang membantu Mercedes-Benz memimpin pasar dengan pencapaian rekor. Dalam enam bulan pertama tahun 2024, Mercedes-Benz menjual 9.300 mobil di India, di mana 5% di antaranya adalah mobil listrik. Persentase ini meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun lalu yang hanya mencapai 2,5%.


Managing Director Mercedes-Benz India, Santosh Iyer, menjelaskan bahwa semakin banyak pembeli muda beralih ke kendaraan listrik (EV) untuk "diferensiasi." Pernyataan ini disampaikannya setelah peluncuran SUV EQS 580, yang dibanderol dengan harga 168.200 dolar AS (sekitar Rp2,5 miliar).


"Sebagian besar dari mereka adalah pemimpin opini di kelompok mereka sendiri, seperti dokter, pengacara, atau arsitek. Mereka ingin menunjukkan bahwa mereka adalah pelopor dalam transisi ini," kata Iyer, seperti dilansir Reuters pada Selasa (17/9/2024).


Iyer menambahkan bahwa kelompok pembeli ini masih kecil tetapi terus berkembang. Sekitar 15% dari semua EV yang dijual Mercedes di India tahun ini ditujukan untuk pembeli mobil mewah pertama kali, meningkat dari 5% pada 2023. Iyer mengungkapkan bahwa peluncuran SUV listrik baru turut berkontribusi pada angka ini.


Pasar EV di India masih kecil tetapi menunjukkan pertumbuhan. Kendaraan listrik mencapai sekitar 2% dari total 4,2 juta mobil yang terjual di India tahun lalu. Pemerintah India menargetkan untuk meningkatkan pangsa kendaraan listrik menjadi 30% pada tahun 2030.


Mercedes-Benz, yang pada Januari lalu mengumumkan investasi baru sebesar 24 juta dolar AS di India, saat ini menawarkan 18 model mobil berbahan bakar pembakaran internal dan enam model EV. Pada 2022, produsen mobil Jerman ini memulai perakitan EV di India, menghindari bea masuk impor yang mencapai 100%. SUV EQS merupakan EV kedua yang dirakit secara lokal di India.


"Kami serius dalam mendukung transisi ke kendaraan listrik, tidak hanya dengan mengimpor produk tetapi juga dengan meningkatkan lokalisisasi," tambah Iyer.


Meski demikian, harga kendaraan listrik yang lebih tinggi dibandingkan mobil berbahan bakar bensin dan ketidakpastian mengenai nilai jual kembali masih menjadi tantangan bagi banyak pembeli.(BY)