Pemprov Sumbar Kirim 104,7 Ton untuk Atasi Kelangkaan Beras di Mentawai -->

Iklan Cawako Sawahlunto

Pemprov Sumbar Kirim 104,7 Ton untuk Atasi Kelangkaan Beras di Mentawai

Kamis, 12 September 2024

 

.

Padang, fajarsumbar.com - Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, merespons cepat kelangkaan beras di Sikakap, Pagai Utara, dan Pagai Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) dengan memastikan pengiriman 104,7 ton Beras Cadangan Pangan Pemerintah (CPP). 


Pengiriman ini dilakukan setelah laporan hambatan distribusi beras akibat masalah transportasi. Pemprov Sumbar bertindak cepat merespons laporan habisnya stok beras di Sikakap, Pagai Utara, dan Pagai Selatan akibat terkendala pengiriman. Sebanyak 104,7 ton Beras Cadangan Pangan Pemerintah dikirim dan diperkirakan tiba di Mentawai, Rabu (11/09/2024) sore.


"Kami menerima laporan bahwa kapal ASDP Ambu-Ambu sejak 8 September tidak bisa membawa 10 truk beras dari Pelabuhan Bungus. Sementara itu, Kapal Gambolo sedang diservis di Bengkulu, menyebabkan stok beras di warung dan toko di Sikakap habis," ujar Mahyeldi.


Setelah menerima laporan, Pemprov Sumbar melalui Dinas Pangan berkoordinasi dengan Bulog Sumbar untuk segera mengirim Beras CPP ke Mentawai, terutama ke wilayah Sikakap, Pagai Utara, dan Pagai Selatan. Pengiriman beras dilakukan menggunakan KMP Wira Samaeri dari Pelabuhan Bungus menuju Kepulauan Sikakap.


"Beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebanyak 104,7 ton telah dikirim Selasa malam dengan 14 truk. Beras ini diperkirakan sampai di Sikakap sore ini setelah perjalanan sekitar 17 jam," jelas Mahyeldi.


Untuk memastikan beras tiba tepat waktu, tim dari Dinas Pangan Sumbar juga bergerak langsung ke Sikakap, Pagai Utara, dan Pagai Selatan menggunakan KM Eva. Mahyeldi menegaskan bahwa Pemprov Sumbar akan terus merespons cepat setiap laporan kekurangan pangan di tengah masyarakat.


"Masalah pangan adalah prioritas utama. Tidak boleh ada warga Sumbar yang kesulitan mendapatkan beras. Kami berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras mengatasi situasi ini dengan sigap," tutup Mahyeldi. (adpsb/isq)