![]() |
Kata Toyota soal Hilux Rangga masih diimpor dari Thailand hingga wacana hybrid. |
Jakarta - PT Toyota Astra Motor (TAM) resmi meluncurkan All New Hilux Rangga dengan harga mulai dari Rp188 juta. Mobil ini merupakan kendaraan komersial yang diimpor secara utuh (CBU) dari Thailand.
Toyota diketahui memiliki fasilitas pabrik yang memadai untuk memproduksi berbagai jenis mobil, dengan kapasitas produksi yang besar untuk memenuhi permintaan baik di dalam maupun luar negeri.
Anton Jimmi Suwandy, Direktur Pemasaran PT TAM, menjelaskan bahwa alasan di balik keputusan mengimpor Hilux Rangga dari Thailand adalah karena pusat produksi untuk seri Hilux yang ditujukan untuk ekspor berlokasi di negara tersebut.
"Kita perlu menyadari bahwa Hilux memang diproduksi di Thailand. Mereka memiliki kapasitas produksi yang besar, baik untuk pasar domestik maupun ekspor. Saat ini, melihat volume impor dan situasi yang ada, kami masih mengandalkan CBU," ujar Anton di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Namun, Hilux Rangga yang diimpor utuh dari Thailand hanya mencakup kabin sasis dan mesin. Setelah sampai di tangan konsumen dan dikonversi menjadi berbagai jenis kendaraan multiguna, komponen lokal Hilux Rangga akan memiliki proporsi yang besar.
"Jenis yang kita impor lebih banyak terdiri dari pick-up dan cab-chassis. Meskipun diimpor, namun kontribusi terhadap pendapatan domestik tetap signifikan. Ketika membeli produk bensin seharga Rp188 juta (Cab-Chassis 2.0 Standard M/T), nilai karoseri lokal bisa lebih besar dibandingkan nilai impornya," jelas Anton.
"Jika dibeli, konten lokalnya bahkan bisa mencapai lebih dari 40-50 persen. Ini adalah kesempatan baik bagi karoseri di Indonesia untuk mengembangkan bisnis mereka," tambahnya.
Meski begitu, Toyota Indonesia masih membuka kemungkinan untuk memproduksi Hilux Rangga di dalam negeri. Terlebih, mereka memiliki kemampuan untuk memproduksi mobil dari platform IMV yang juga digunakan untuk model Innova dan Fortuner.
"Saat ini belum ada rencana untuk memproduksi Hilux Rangga secara lokal. Namun, peluang untuk memproduksi lokal tetap terbuka, karena platform IMV di Indonesia juga diproduksi. Diskusi mengenai hal ini selalu ada, dan kami tidak menutup kemungkinan," kata Anton.
Varian Terlaris
Toyota All New Hilux Rangga hadir dengan dua pilihan mesin, yaitu bensin 2.0L dan diesel 2.4L, dengan total sepuluh varian.
Hilux Rangga varian bensin menggunakan mesin berkode 1TR-FE dengan kapasitas 2.000 cc, sementara mesin diesel berkode 2GD-FTV memiliki kapasitas 2.400 cc yang bertenaga dan efisien dalam penggunaan bahan bakar.
Mesin tersebut dipadukan dengan transmisi manual 5-percepatan untuk ketahanan dalam berbagai kondisi jalan, sementara transmisi otomatis 6-percepatan cocok untuk penggunaan di perkotaan maupun jarak jauh.
Anton Jimmi Suwandy mengungkapkan bahwa saat ini mereka telah menerima ribuan pesanan untuk Hilux Rangga, dan pihaknya yakin dapat memperoleh ratusan pesanan setiap bulannya.
"Mungkin sekitar 80 persen dari total pemesanan adalah varian diesel. Jika melihat permintaan yang sudah ada, kami optimis," ungkap Anton.
Sejak dipamerkan di GIIAS 2024 hingga Oktober 2024, jumlah pemesanan Hilux Rangga sudah mencapai 700-800 unit. Dengan pengumuman harga ini, diharapkan jumlah pesanan semakin meningkat.
"Kami targetkan dalam waktu dekat sekitar 400-500 unit per bulan. Di GIIAS 2024, kami melihat ini sebagai daftar pemesanan prospektif. Dengan antusiasme yang baik, kami berharap dapat memenuhi target tersebut," jelasnya.
Versi Hybrid
Meskipun Toyota Hilux Rangga baru saja diluncurkan, wacana untuk menghadirkan versi hybrid pun muncul.
Diketahui bahwa hampir semua model Toyota saat ini sudah memiliki versi hybrid.
"Tergantung pada infrastruktur dan kesiapan negara. Kami juga menunggu respon dari pelanggan. Secara teknis, ini memungkinkan, tetapi untuk timeline, kami harus mempelajarinya lebih lanjut," kata Jurachart Jongusuk, Insinyur Utama Regional Hilux Rangga, pada kesempatan yang sama.
Sementara itu, Henry Tanoto, Wakil Presiden Direktur PT TAM, mengungkapkan bahwa mesin hybrid terbukti mampu mengurangi penggunaan bahan bakar hingga 50 persen. Namun, Toyota tetap mengutamakan kebutuhan konsumen saat menawarkan produk.
"Kami ingin memastikan bahwa hybrid ini terbukti efektif dalam mengurangi konsumsi bahan bakar 40-50 persen agar dapat lebih banyak digunakan oleh masyarakat, baik di sektor swasta maupun komersial. Namun, intinya adalah kembali kepada kebutuhan masyarakat terhadap produk hybrid," tuturnya.
"Kami sedang mempelajari pola perilaku pelaku usaha dan UMKM untuk melihat apakah produk Hilux Rangga hibrida akan sesuai," pungkasnya.(BY)