![]() |
. |
Agam, fajarsumbar.com — Ridwan Datuak Tumbijo, anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat, melaksanakan reses di Daerah Pemilihan III Agam-Bukittinggi pada Rabu, 24 Oktober 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh Kabag Persidangan dan Perundang-undangan Setwan, Zardi Syahrir, SH.MM., Ketua KAN Defrianto, Dt. Tan Majolelo, Ketua Bamus Nagari Bawan Syamsudin, dan Wali Nagari Bawan, Arif Eka Putra.
Wali Nagari Bawan, Arif Eka Putra, menjelaskan bahwa reses ini merupakan bentuk pertanggungjawaban moral anggota DPRD kepada konstituen, serta untuk menghimpun dan menyerap aspirasi masyarakat di daerah pemilihannya.
Dalam pertemuan ini, beberapa aspirasi masyarakat disampaikan, antara lain pembangunan jalan usaha tani dari Jorong Rajang hingga Jorong Lubuak Aluang untuk mempercepat akses ekonomi. Selain itu, diusulkan juga pembangunan bendungan irigasi di daerah Tungka, lanjutan pembangunan jalan sejauh 3,5 km dari Koto Batuang ke kantor pemerintahan nagari, pembangunan jembatan, serta perbaikan jalan dari Langkitang menuju Koto Batuang. Aspirasi lain mencakup pembangunan jalan dari Pasar Sitalang hingga Kampuang Batuang, serta jalan dari IV Nagari ke Rimbo Kumayan.
Menanggapi aspirasi tersebut, Ridwan Datuak Tumbijo menegaskan bahwa sebagai wakil rakyat, adalah tanggung jawabnya untuk menampung dan memperjuangkan aspirasi masyarakat di lembaga dewan. Ia menekankan pentingnya pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai perhatian utama Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, baik di tingkat jorong, nagari, kabupaten, kota, maupun provinsi, agar berdampak positif pada kesejahteraan masyarakat dalam berbagai bidang, seperti pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan UMKM.
Ridwan juga menyampaikan bahwa pembinaan dan peningkatan kualitas petani harus menjadi fokus pemerintah daerah, terutama mengingat Kecamatan IV Nagari merupakan sentra pertanian, perkebunan, dan perikanan yang menjadi tumpuan ekonomi masyarakat.
Ia menjelaskan bahwa Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melalui Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan serta Holtikultura telah memiliki gedung pelatihan yang dapat dimanfaatkan untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia. Gedung ini dilengkapi dengan 66 kamar tidur yang akan digunakan sebagai tempat pelatihan dan pengembangan masyarakat, termasuk bimtek, penerapan teknologi tepat guna, reparasi alat mesin pertanian (Alsintan), dan pembuatan pupuk organik.
“Kami berharap dengan adanya pelatihan, masyarakat dapat memproduksi pupuk secara mandiri, sehingga tidak lagi tergantung pada pupuk kimia yang harganya semakin tinggi dan langka,” ungkapnya. Ridwan berharap agar kelompok petani di Nagari Bawan bisa menjadi pilot project dalam memproduksi dan menyediakan pupuk organik sendiri, sehingga hasil pertanian dapat meningkat secara signifikan. (Ab)