Bahlil Bahas Pengalihan Subsidi BBM Menjadi BLT -->

Iklan Atas

Bahlil Bahas Pengalihan Subsidi BBM Menjadi BLT

Rabu, 23 Oktober 2024

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyebut skema subsidi BBM diubah menjadi pemberian BLT masih dibahas agar nantinya subsidi tepat sasaran.  


Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memberikan tanggapan terkait wacana mengalihkan subsidi bahan bakar minyak (BBM) menjadi bantuan langsung tunai (BLT). Usulan perubahan subsidi ini sebelumnya diungkapkan oleh Presiden Prabowo Subianto.


Bahlil menjelaskan bahwa rencana tersebut masih dalam tahap pembahasan untuk memastikan subsidi dapat tepat sasaran.


"Belum ada keputusan final mengenai hal itu. Namun, kami sedang mencari format yang baik dan benar agar subsidi BBM ini tepat sasaran," ungkap Bahlil saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, seperti dilansir dari CNBC Indonesia pada Senin (21/10).


Dalam pidato perdananya setelah dilantik sebagai presiden pada Minggu (20/10), Prabowo menyampaikan berbagai janji di sektor ekonomi, termasuk memastikan bahwa subsidi untuk masyarakat miskin dapat disalurkan dengan tepat.


"Kita harus berani melakukan penelitian, dan jika perlu, mengubah subsidi tersebut agar langsung diberikan kepada keluarga-keluarga yang membutuhkan. Dengan teknologi digital, kita dapat memastikan bahwa subsidi sampai ke setiap keluarga yang membutuhkan. Bantuan tidak boleh mengalir ke pihak yang tidak berhak," tegas Prabowo.


Sebelumnya, Ketua Dewan Pakar TKN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Burhanuddin Abdullah, mengusulkan agar skema subsidi energi diubah menjadi bantuan langsung tunai untuk individu, bukan lagi untuk barang.


"Kami ingin memperbaiki dan menyempurnakan data sehingga bantuan tunai dapat diberikan langsung kepada masyarakat miskin, bukan pada komoditinya, tetapi kepada keluarganya yang berhak menerima," ujarnya dalam acara UOB Indonesia Economic Outlook 2025 pada Rabu (25/9), seperti dikutip oleh Detikfinance.


Mantan Gubernur Bank Indonesia itu menganggap bahwa skema subsidi saat ini tidak tepat sasaran, di mana banyak masyarakat miskin yang tidak merasakan manfaat dari subsidi listrik dan BBM.


Dengan mengalihkan subsidi dari barang menjadi orang, diharapkan dapat mengurangi besaran subsidi energi dan dialihkan untuk mendanai program-program lain yang lebih produktif, terutama untuk membantu masyarakat miskin.


"Ini akan meningkatkan pertumbuhan kita melalui pengurangan subsidi tersebut," tutupnya.(des*)